PORTAL NGANJUK - Film dokumenternya 2023 berjudul “In The Name Of God: A Holy Betrayal” JMS Church bernama asli Joshua Jung Myung Seok lahir pada tanggal 16 Maret 1945 di Geumsan-gun, Korea Selatan.
Film ini diambil kisah nyata disutradarai oleh Cho Sung-hyun menyoroti empat kultus di Korea; JMS, Five Oceans, The Baby Garden, dan Manmin Central Church, beserta pimpinannya dalam In the Name of God: A Holy Betrayal.
Jung Myung Seok atau JMS Church Ia merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara, JMS Church dikenal masyarakat Korea Selatan dengan nama Pastor Jeong Myeong Seok, Joshua Jung, Joshua Lee, dan Pastor Joshua.
Dari awal mulanya pada usia 20 tahun, ia bertugas dalam Perang Vietnam, Jung Myung Seok bertugas 2 kali dalam Perang Vietnam pada tahun 1966 - 1969 dan berkat perjuangan kegigihannya ia dianugerahi penghargaan Citation of Distinguished Service in War oleh Komandan Angkatan Bersenjata Tentara Rakyat Vietnam ROK dan Kepala Staf Angkatan Darat ROK, Jenderal Chae Myung-shin.
Selanjutnya pada tahun 1978, Jung Myung Seok mendirikan Misi Injili Kristen, kemudian pada tahun 1989, ia merancang dan membangun Wall Myeongdong Natural Temple, Kabupaten Geumsan, Provinsi Chungcheong, Korea Selatan.
Jung Myung Seok (JMS Church) mulai mendirikan gerakan keagamaannya berkembang menjadi Jesus Morning Star pada medio pada tahun 1980-an, dan sekaligus menjadi Presiden Misi Injili Kristen pada masa tahun itu.
JMS Church dikenal sebutan predator pemimpin sekte berkedok juru selamat tersangka pelaku pelecehan seksual dari Korea Selatan, banyak korban yang telah dilakukannya tak lazim kepada para wanita, ia melakukan dengan berbagai motif untuk menghipnotis lawannya yang seakan-akan dikaitkan dengan agama Yesus.