dr. Boyke menambahkan, disitulah dokter jika meprogramkan hamil kepada pasien, selalu menyarankan agar bagaimna caranya supaya sperma yang dikehendaki sepasang pasien itu ada.
Misalnya pasien meminta anak laki-laki, maka saya harus berusaha membuat sperma E banyak dan sperma E lah yang membuahi sel telur.
"Caranya seperti apa? Jika dalam ilmu kedokteran, cara agar mendapatkan anak laki-laki adalah suami banyak mengkonsumsi daging-dagingan selama 3 bulan, agar sperma airnya banyak, kemudian, istri harus banyak mengkonsumsi sayur-sayuran agar suasana Ms V menjadi lebih basah, karena sperma E suka dengan suasana basah hingga bisa membuahi telur dan menjadi anak laki-laki," jelas dr. Boyke
"Sebaliknya, jika ingin memiliki anak perempuan maka suami banyak mengkonsumsi sayuran, sedangkan istri banyak mengkonsumsi daging selama 3 bulan dan," sambungnya.
Lebih lanjut, saat berhubungan intim juga bisa menentukan jenis kelamin, ingat bukan masalah posisinya tapi masalah waktu.
Caranya kalau ingin anak laki-laki saat sel telur keluar langsung berhubungan intim, agar sperma E cepat menemukan telur.
Sebaliknya jika ingin anak perempuan, maka sebelum telur keluar sudah berhubungan intim, agar saat sperma E mengejar telurnya belum keluar sehingga sperma E mati, sedangkan sperma X pelan-pelan menemukan sel telurnya dan menjadi anak perempuan. ***(Lesri Tesi Ngodu/Portal Sulut)