PORTAL NGANJUK – Presiden Repbulik Indonesia pertama yakni Ir. Soekarno sering dikabarkan bahwa memiliki hubungan kusus dengan Ratu Pantai Selatan.
Banyak yang mitos yang mengatakan bahwa, Ir. Soekarno menikah dengan Ratu Pantai Selatan.
Banyaknya mitos tersebut bukan tanpa dasar, pernah dikabarkan bahwa percobaan pembunuhan Presiden Soekarno sangat banyak, akan tetapi percobaan tersebut mengalami kegagalan.
Baca Juga: Masih Tentang Kasus Suap Karantina Rachel Vennya, Bareskrim Polri Siap Periksa?
Masyarakatpun menghubungkan kegagalan pembunuhan Presiden Soekarno lantaran kesaktian yang dimiliki oleh sang ploklamator yang didapatkan dari Ratu Pantai Selatan.
Banyak isu yang beredar dimasyarakat luas bahwa tongkat komando yang sering dibawa oleh Presiden Soekarno itu juga memiliki kesaktian yang luar biasa.
Baca Juga: 7 Film Animasi Indonesia yang Tak Kalah Keren dari Disney, Ketahui Disini
Dilansir dari kanal Youtube Ngaji Roso, seorang ahli spiritual yang akrab dipanggil Eyang Jati Kusumo itu mengungkapkan hubungan antara Ratu Pantai Selatan dengan Presiden Soekarno.
Ia mengatakan bahwa, semua pemimpin-pemimpin yang kelasnya nasional atau seorang presiden Indonesia selalu berkomunikasi dengan Ratu Pantai Selatan.
“Dikarenakan apa, karena Bung Karno, Sultan Agung, Raja-raja Mataram. Makanya membuat namanya songgobuwono dikeraton itu," Ujar Eyang jati Kusumo.
Baca Juga: Pengabdi Setan 2 Communion Dinilai Lebih Seram dari Film Pertamanya, Ini Ungkapan Joko Anwar
Eyang Jati Kusumo mengatakan bahwa dibuatnya songgobuwono untuk suatu saat raja-raja atau pemimpin-pemimpin itu melakukan sesaji disana untuk berkomunikasi.
Dikatakan bahwa semua raja-raja dan presiden-presiden Indonesia memiliki hubungan kusus dengan Ratu Pantai Selatan.
“Seperti sekarang kerajaan Surakarta Hadiningrat," Ujar Eyang Jati Kusumo.
Baca Juga: Link Nonton Layangan Putus Full Episode Gratis, Episode 8 Sudah Tayang Malam Ini Pukul 18.00 WIB
Hubungan antara pemimpin-pemimpin Indonesia dengan Ratu Pantai Selatan bukanlah hubungan seperti suami istri, akan tetapi hubungan komunikasi untuk menghormati warisan-warisan leluhur Nusantara yang sangat kaya ini.***