Portalnganjuk.com – Ahli spiritual Gus Rofiq mengungkapkan tata cara agar kematian kematian bisa berjalan sempurna dan diterima Allah SWT.
Gus Rofiq mengungkapkan bahwa kematian tidak akan ada yang tahu kapan datangnya, oleh karena itu kapan kematian tidak bisa di prediksi secara pasti.
Kita ketahui dalam adat jawa pada umumnya kematian seseorang diperingati pada hari hari ganjil sejak kematian dari orang tersebut.
Hitungan acara kematian umumnya yaitu hari ke 3, hari ke 7, hari ke 40, 100 hari, 1000 hari.
Gus Rofiq menegaskan bahwa tata cara ini bukan merujuk pada suatu agama tertentu, tetapi ajaran ini adalah ilmu yang beliau dapatkan menurut pemikiran spiritual beliau sendiri.
Beliau menjelaskan salah satu alasannya diperingati hari ke-7 karena pada hari ke-7 itulah roh baru sadar bahwa dia mati secara raga.
“Ya memang kalau arwah itu selama 7 hari kan dia menempuh satu titik kesadaran atas kematiannya (raga), dia akan menembus 4 cahaya, cahaya lawamah, cahaya amarah, cahaya subiyah, cahaya mutmainah” tutur Gus Rofiq.
Setelah hari ke-7 dia sadar jika raganya sudah mati, gus Rofiq menjelaskan pada hari ke-100 sejak kematiannya yang meninggal tersebut akan berkumpul dengan leluhur keturunannya yang sudah meninggal.
Tata cara agar kematian anda bisa sempurna menurut Gus Rofiq yaitu memperbanyak ibadah dan melakukan kebaikan sebanyak-banyaknya.
Menurutnya jika seseorang memiliki banyak bekal amal sholeh selama di dunia, kelak saat kematiannya akan merasa tenang karena berada di sisi Allah SWT.
Pada 1000 hari kematiannya, Gus Rofiq menjelaskan saat itulah perjalanan ruh sudah mencapai akhir batasnya. Jika dalam Agama Islam pada hari ke-1000 itu lah ruh menunggu dibangkitkan pada hari akhir.
Jika dalam kepercayaan lain, ruh tersebut akan ber-reinkarnasi menjadi manusia atau menjadi wujud makhluk hidup yang lain.
Dalam pandangan batin beliau, reinkarnasi tersebut merujuk pada perwujudan roh, perwujudan, mahkluk air, makhluk darat, dan makhluk yang bisa terbang.
Tata cara agar kematian bisa sempurna ini disampaikan oleh Gus Rofiq. Beliau memberikan wejangan kalau manusia melalukan ibadah dan kebaikan sebanyak-banyaknya hingga akhir hayat.***