Pada penghujung kejayaan kerajaan Majapahit bersamaan dengan berkembangnya agama Islam di tanah Jawa, sang pangeran Raden Patah mendirikan kesultanan di Demak.
Raja terakhir Majapahit, Prabu Brawijaya V pergi menyingkir hingga penghujung timur pulau jawa, yang didampingi dua abdinya yakni Sabdo Palon dan Noyo Genggong.
Baca Juga: Waspada! Indigo Ungkap Akan Ada Bencana Besar di 3 Tanggal Keramat Ini, Ketahui Sekarang
Sunan Kalijaga anggota wali songo termuda penasihat Raden Patah yang ikut mengislamkan tanah Jawa menyusul sang Prabu Brawijaya ke Blambangan.
Sunan Kalijaga membujuk sang Prabu untuk kembali ke Istana Majapahit dan tetap menjadi sesepuh yang dihormati.
Dialog yang alot atara Sunan Kalijaga dengan Prabu Brawijaya V tidak berhasil membujuk sang Prabu kembali, namun berhasil meyakinkan Prabu Brawijaya V untuk memeluk agama Islam.
Prabu Brawijaya V mengajak abdinya Sabdo Palon untuk ikut memeluk agama Islam, Sabdo Palon kecewa dengan Sang Prabu yang bersedia memeluk agama Islam dan dia menolak untuk ikut memeluk agama Islam.
Baca Juga: Cek Fakta: Sok Jago, Ormas FPI Baru Dikabarkan Diringkus Oleh Kepolisian Kurang Dari 24 Jam
Sabdo Palon mengingatkan sang Prabu Brawijaya V bahwa dia, Sabdo Palon adalah pemomong para Raja di tanah Jawa.
Sudah 2000 tahun lebih 3 tahun dia hidup dan menjadi pemomong para Satria Jawa hingga menjadi Raja ganti berganti.