Peristiwa dalam film ini bisa terjadi karena pemerintah berencana menyelesaikan persoalan kekurangan pasokan batu bara untuk PLTU di Indonesia.
Pemerintah melarang ekspor batu bara mulai 1-31 Januari 2022, serta mempertegas penerapan wajib pasok dalam negeri.
Namun pada dasarnya hanya menjadi solusi jangka pendek jika tidak diikuti dengan transisi energi menuju energi terbarukan.
Akhirnya masyarakat yang bermukim dan bersinggungan langsung dengan PLTU tersebut merasakan dampaknya.
Berikut rekomendasi film dokumenter tentang baru bara.
Dalam film dokumenter ini tergambar realitas sosial yang memperlihatkan sekelompok masyarakat merasakan dampak negatif dari adanya PLTU tersebut. Beberapa dari mereka terserang penyakit terkena cacing tambang. Terutama anak-anak yang bermain dikubangan air. Terjadi gatal-gatal sampai melepuh pada kulit mereka. Selain itu sesak nafas adalah kendala yang paling umum terjadi.
Ini juga masih terkait batu bara. Batu bara yang kebanyakan di angkut dan di kirim melalui jalur laut, mengkibatkan biota laut sekitar menjadi rusak. Disebabkan karena ceceran batu bara yang jatuh ke laut, belum lagi tumpahan oli ataupun bahan bakar kapal-kapal tongkang pengakut batu bara tersebut. Dari hal itu mata pencaharian warga sebagai nelayan juga pasti berkurang.
Baca Juga: Dapatkan Segera! Berikut Platform Penjualan Tiket MotoGP Indonesia 2022
In berkiah tentang mereka yang hidup berdampingan dengan alam. Bersinergi dengan alam sekitar. Sebelum adanya tambang atau pembangkit listrik, keadaan lingkungan sekitar masih terkendali pertumbuhan kelestariannya.