Network
PORTAL NGANJUK – Gelaran MotorGP 2022 akan bertambah jadi 21 seri balapan dalam satu tahun.
Adanya dua tambahan seri balap yaitu Indonesia dan Finlandia membuat balapan menjadi 21 seri.
Jumlah tersebut menjadikan MotoGP sebagai gelaran balap motor dengan jumlah seri terbanyak sepanjang masa.
Sirkuit Mandalika menjadi salah satu lintasan baru yang masuk dalam kalender bapalan MotoGP.
MotoGP Mandalika akan digelar pada Maret mendatang yang diikuti semua kelas MotoGP.
Indonesai Patut berbangga, karena dapat menyelenggarakan event internasional seperti MotoGP.
Terakhir kali Indonesia menggelar balapan skala internasional yaitu pada tahun 1997 yang digelar di Sirkuit Sentul Bogor.
Beberapa pembalap MotoGP pun sangat antusias bapalan di lintasan baru Mandalika.
Baca Juga: Daftar Lengkap Pemain Series Kaget Nika, Sebuah Kisah Rumah Tangga Andre dan Lalita
Salah satunya adalah Maverick Vinales. Pembalap dari tim Apriliia Gresini ini menyambut positif hal tersebut.
Vinales bersikap pro dengan adanya tambahan dua balapan, maka akan jadi lebih kompetitif.
Terlebih lagi penggemar MotoGP di Indonesia sangat luar biasa dan sangat antusian menyambut gelaran akbar tersebut.
Dikutip PORTAL NGANJUK dari akun Instagram @xfuera.id Vinales memberikan penuturannya.
Baca Juga: Sehabis Spiderman: No Way Home Akan Ada The Amazing Spiderman 3? Simak Ulasannya
“Selalu menyenangkan datang ke negara baru. Contohnya Indonesia karena fans disana sangat Antusias,” tutur Vinales.
Lebih dari itu, Vinales juga berpendapat gelaran 21 seri jugaada baiknya buat pembalap.
Bertambahnya jumlah seri menjadi 21, dinilai akan bisa mengembangkan kemampuan para pembalap MotoGP.
“Ini bagus untuk kami dan untuk manusia. Saya pikir MotoGP akan tumbuh sebagai hasilnya yang hasil menjadi tujuan kami,” tambah Vinales.
Baca Juga: Kaget Nikah Episode 5 Rilis Hari Ini: Cek Jadwal Jam Tayang dan Link Nonton Streaming Gratis di WeTV
Vinales yang kini membalap untuk tim Aprillia Greseni yang sampai saat ini memang belum menampilkan peforma yang kompetitif.
Proses adaptasi masih berjalan hingga kini sampai ia menemukan formula yang tepat untuk motornya.
Karena karakter motor juga sangat berbeda. Awalnya ia terbiasa mengendari mesin 4 Silinder Inline.
Seperti mesin Suzuki dan Yamaha yang pernah ia bela selama kurang lebih 4 musim.***
