Network
PORTAL NGANJUK – Perkembangan teknologi di zaman modern ini sudah sangat luar biasa. Berbagai macam teknologi telah digunakan dalam berbagai bidang industri.
Hal ini seperti yang dilakukan oleh pria asal Turki bernama Izzet Koçak ini.
Keluarga Izzet Koçak telah menjadi peternak sapi selama tiga generasi. Ia menjalankan bisnis peternakannya ini di Aksaray, Turki.
Baca Juga: Pulau Jawa Akan Dihantam Tsunami Dahsyat Setinggi 10 Meter, Ramalan Indigo Buat Netizen Ketakutan
Bisnis peternakan keluarga Izzet bisa terus berjalan lama lantaran selalu mengikuti perkembangan zaman.
Sekarang giliran Izzet untuk memastikan agar bisnis keluarganya ini berjalan dengan baik hingga dapat diteruskan ke generasi selanjutnya. Ia pun menggunakan cara yang tidak biasa untuk melakukan hal tersebut.
Setelah sebelumnya ia bereksperimen dengan menggunakan musik yang dirancang untuk menenangkan sapinya, kini Izzet kembali bereksperimen dengan memakaikan kacamata virtual reality (VR) pada sapi-sapinya.
Baca Juga: Penampilan Nezuko Terlalu Seksi, Kimetsu no Yaiba Episode 6 Dikritik Penggemar
Kacamata VR yang digunakannya adalah kacamata yang dirancang khusus, dan diduga dapat membuat para sapi percaya bahwa mereka sedang merumput di suatu padang rumput yang cerah.
“Kami mendapatkan rata-rata 22 liter susu setiap hari dari sapi kami. Kami memiliki 2 ekor sapi yang memakai kacamata virtual reality (VR),” kata Izzet.
“Dan menonton padang rumput hijau yang luas sepanjang hari, dan produksi susu harian meningkat hingga 27 liter,” ujarnya menambahkan, dikutip dari Oddity Central.
“Kacamata ini secara emosional baik untuk hewan, kami perhatikan bahwa hewan tidak terlalu stress,” ungkap Izzet.
“Hal ini tercermin baik dalam produksi susu maupun kualitas susu,” imbuhnya.
Baca Juga: Kalah dari Tim Papan Bawah, Pelatih Persija: Persipura Layak untuk Menang
Pria Turki itu mengatakan, bahwa motivasinya untuk melakukan cara yang tak biasa ini karena ia terinspirasi dari artikel berita, tentang peternak Rusia yang menggunakan teknologi VR untuk sapi-sapinya.
Ia pun lalu tertarik untuk mencoba ide tersebut, hingga akhirnya ia menghubungi perusahaan pembuat kacamata sapi khusus itu dan memesan beberapa pasang.
Saat ini ia telah menyaksikan efek dari penggunaan teknologi VR ini, ia berencana memesan 10 lagi.
Apabila hasil produksi susu meningkat dengan cara yang sama, dia berkeinginan untuk mendapatkan juga headset untuk 180 sapinya.
“VR pertama kali dicoba oleh sebuah bisnis di Rusia, kami melihatnya secara kebetulan di media sosial,” kata Izzet.
“Kami memutuskan untuk mencobanya juga. Untuk saat ini, kami memasangnya pada 2 ekor sapi kami dan mengamati peningkatan produksi susu,” sambungnya.
Ia mengungkapkan, untuk saat ini penggunaan VR pada sapi-sapinya masih pada tahap uji coba pertama. Dia juga berencana untuk melakukan uji coba kedua dengan memesan lagi 10 kacamata VR.
“Saat ini kami dalam tahap uji coba pertama, untuk tahap uji coba kedua kami telah memesan 10 kacamata virtual reality lagi. Jika kami berhasil dengan mereka, kami akan memesan kacamata untuk seluruh sapi-sapi kami,” ungkapnya.
Selain kacamata VR, Izzet menyatakan bahwa dirinya juga masih terus memainkan musik untuk sapi-sapinya agar mereka merasa lebih rileks.
Dia selalu memantau suasana hati dan perilaku sapi-sapinya dengan bantuan sistem pelacakan.
Sistem tersebut akan menerima informasi tentang kondisi sapi dari chip yang dipasang di pergelangan kaki sapi. Dari alat tersebut diklaim bahwa musik juga membuat perbedaan yang besar.***
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di Pikiran-Rakyat.com dengan judul “Demi Tingkatkan Produksi Susu, Seorang Peternak Pakaikan Kacamata VR pada Sapi, Berdampak Signifikan!”
