Network
PORTAL NGANJUK – Kasus pelecehan seksual adalah hal yang sedang marak terjadi di mana-mana dan menyasar siapa sajadengan bentuk pelecehan seksual yang bermacam-macam.
Melansir dari databooks.katadata.co.id, jumlah kasus kriminalpelecehan seksual meliputi kasus pencabulan dan pemerkosaandalam rentang 2016 hingga 2020 terjadi peningkatan, yakni pada2016 tercatat 5.237, sementara tahun 2020 menjadi 6.872 kasus.
Salah satu bentuk kasus pelecehan seksual adalah pelecehanseksual eksibisionis.
Diketahui, pelecehan seksual eksibisionis merupakan salah satubentuk orientasi seksual yang menyimpang atau parafilia.
Pelecehan seksual eksibisionis dicirikan dengan perilakumengekspos alat vitalnya kepada orang lain, terutama padaorang asing yang belum dikenal.
Baca Juga: UPDATE! Kode Promo Voucher Lazada dan Bukalapak Berlaku Maret 2022, Ada Diskon Rp200 Ribu!
Kasus pelecehan seksual tersebut dialami oleh seorangmahasiswi berinisial HR dari salah satu perguruan tinggi di Malang, Universitas Brawijaya (UB).
HR mengaku mendapat tindakan pelecehan seksual eksibisionis, saat ia masih menjadi mahasiswa baru.
“Saat kejadian tepatnya dulu tahun 2019, waktu saya masihsemester satu. Jadi waktu itu saya emang sibuk rapat buat acaraPemilwa,” ucap HR dalam Voice Note aplikasi WhatsApp saatdiwawancara pada Jum’at, 04 Maret 2022.
