Apa itu Empty Sella Syndrome? Beredar Kabar Bahwa Ruben Onsu Terkena Penyakit Tersebut, Apa Penyebabnya?

- 28 Juli 2022, 06:00 WIB
Gejala Empty Sella Syndrome, penyakit langka yang diderita Ruben Onsu.
Gejala Empty Sella Syndrome, penyakit langka yang diderita Ruben Onsu. /Kolase foto Instagram/@sarwendah dan @diarytheonsuttv /

PORTAL NGANJUK – Di Media sosial tampak sedang viral bahwa artis sekaligus presenter, Ruben Onsu terkena penyakit Empty Sella Syndrome.

Empty Sella Syndrome ialah suatu kondisi dimana kelenjar pituitari menyusut atau menjadi rata. Dilansir dari laman mountsinai.org bahwa hipofisis adalah kelenjar kecil yang terletak tepat di bawah otak.

Kelenjar tersebut melekat pada bagian bawah otak oleh tangkai hipofisis. Pituitari terlindung didalam kompartemen tulang seperti pelana di dasar tengkorak.

Dilaman tersebut juga menjelaskan jika kelenjar pituitari menyusut atau menjadi rata, maka saat dilakukan pemindaian MRI kelenjar tersebut tidak terlihat.

Baca Juga: Video Chanyeol Keluar, Tagar Chanyeol Jadi Trending Twitter, EXO-L Wajib Tau!

Hal tersebut membuat kelenjar pituitari nampak seperti sella kosong. Pada kenyataannya sella tersebut tidaklah kosong.

Pada kelenjar pituitari sering diisi dengan cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Empty Sella Syndrome disebabkan karena CSF telah bocor ke dalam sella tursika.

Empty Sella Syndrome dibagi menjadi 2 yaitu, primer dan sekunder. Empty Sella Syndrome primer terjadi ketika salah satu lapisan (arachnoid) yang menutupi bagian luar otak menonjol ke dalam sella dan menekan hipofisis.

Baca Juga: Sebelum Menyesal! Perbandingan HP Vivo X80 Pro VS Iphone 13 Pro Max, Simak Spesifikasi Dan Harganya

Sedangkan Empty Sella Syndrome sekunder ialah syndrome yang terjadi sella kosong karena kelenjar pituitari telah rusak oleh tumor, terapi radiasi, operasi dan trauma.

Empty Sella Syndrome dapat terlihat dalam kondisi yang disebut juga pseudotumor cerebri, yang terutama menyerang wanita muda yang gemuk.

Hal tersebut menyebabkan CSF berada di bawah tekanan yang lebih tinggi. Kelenjar pituitari sendiri berfungsi untuk membuat beberapa hormon yang mengontrol kelenjar dan hormon lain dalam tubuh.

Baca Juga: Prihatin! Curahan Hati Ruben Onsu Divonis Mengidap Penyakit Langka Empty Sella Syndrome

Kelenjar tersebut diantaranya yaitu kelenjar adrenal, hormon hati, ovarium, testis, tiroid. Masalah dengan kelenjar pituitari dapat menyebabkan masalah dengan salah satu kelenjar tersebut.

Perawatan untuk Empty Sella Syndrome primer yaitu tidak perlu pengobatan jika fungsi hipofisis normal. Obat-obatan dapat diresepkan untuk mengobati kadar hormon yang tidak normal.

Sedangkan, untuk Empty Sella Syndrome sekunder, pengobatannya melibatkan penggantian hormon yang hilang.

Baca Juga: Sebelum Menyesal! HP 5G 3 jutaan Redmi 10 5G VS Samsung Galaxy M23 5G, Simak Spesifikasi Dan Harganya

Dalam beberapa kasus, pembedahan diperlukan untuk memperbaiki sella untuk mencegah CSF bocor ke hidung dan sinus.

Apabila merasakan gejala fungsi hipofisis abnormal, seperti masalah siklus menstruasi atau impotensi dan lain-lain, segera menghubungi dokter profesional.

 

Editor: Christian Rangga Bagaskara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah