Kisah Sultan Agung Hanyokrokusumo Raja Mataram Penegak Syariat Islam yang Sakti Mandraguna

- 30 November 2022, 21:33 WIB
VOC Ketar-ketir, Kisah Sultan Agung Hanyokrokusumo Raja Mataram Penegak Syariat Islam yang Sakti Mandraguna
VOC Ketar-ketir, Kisah Sultan Agung Hanyokrokusumo Raja Mataram Penegak Syariat Islam yang Sakti Mandraguna /Portal Nganjuk

Keduanya semakin memperkuat kekuasaan Sultan Agung di Mataram, yakni Kanjeng Ratu Kidul dan Bau Reksa.

Sultan Agung lahir pada 1593 di Kotagede Mataram dan wafat pada 1645 di Desa Karta, sekitar 5 kilometer sebelah barat daya Kotagede.

Nama asli Sultan Agung adalah Raden Mas Jatmika atau terkenal pula dengan sebutan Raden Mas Rangsang.

Dari berbagai gelar yang disandangnya, secara resmi dan popular adalah gelar Sultan Agung Hanyokrokusumo.

Sultan Agung merupakan putra dari pasangan Prabu Hanyokrowati dan Ratu Mas Adi Dyah Banowati, putri Pangeran Benawa dari Pajang.

Awalnya, sang Sultan dipanggil dengan nama aslinya, Raden Mas Rangsang atau Raden Mas Jatmika.

Setelah naik tahta, Mas Rangsang mendapat gelar Hanyokrokusumo Panembahan atau Prabu Pandita Hanyokrokusumo.

Gelar tersebut disandang sampai peristiwa penaklukan Madura pada tahun 1624.

Gelarnya berganti menjadi Susuhunan Agung Hanyokrokusumo atau disingkat Sunan Agung Hanyokrokusumo.

Pada sekitar tahun 1640-an, gelarnya diganti menjadi Sultan Agung Senapati ing Alaga Abdurrahman.

Halaman:

Editor: Christian Rangga Bagaskara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x