Film ini menggambarkan bagaimana Buya Hamka memperjuangkan pendidikan dan agama di Indonesia pada masa kolonial Belanda dan setelah kemerdekaan Indonesia.
Film ini dimulai dengan masa kecil Hamka di Sungai Batang, Minangkabau. Hamka dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang sangat religius dan memperoleh pendidikan formal di sekolah tradisional Islam.
Setelah lulus, Hamka pindah ke Padang Panjang dan kemudian ke Batavia (kini Jakarta) untuk menimba ilmu di Sekolah Guru.
Hamka kemudian menjadi penulis dan aktivis yang terkenal di Indonesia.
Dia menulis banyak buku, termasuk novel yang terkenal seperti Tenggelamnya Kapal van der Wijck dan Di Bawah Lindungan Ka'bah.
Hamka juga terlibat dalam gerakan nasionalisme Indonesia dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda.
Namun, keberhasilan Hamka tidak datang dengan mudah.
Dia menghadapi banyak rintangan dan penghambat dalam perjalanannya.
Termasuk penjara dan pengasingan selama masa kolonial dan konflik politik di Indonesia pasca-kemerdekaan.