Network
“ Mangke tenggo sak badhane tahun 2025, goncange gedhe sanget” tutur Mbah Gareng.
Beliau juga mempercayai bahwa mulai tahun 2025 itu adalah tahun bagi keadilan alam semesta. Banyak bencana besar yang terjadi, beliau mengibaratkan perjalanan dari jawa timur ke Jakarta kemungkinan harus menyebrang dahulu menggunakan kapal.
Tetua adat Jawa yang berasal dari Blora, Jawa Tengah itu juga menuturkan, sebelum 2025 juga ada musibah tapi masih bisa terpilah pilah dan dalam skala normal. Tapi setelah 2025 banyak bencana besar muncul dengan kerusakan yang tak terukur lagi.
“Walah niku adoh bapak, soale sak jaman atur kulo wau niku 100.000 tahun, niku dangu suwe banget” tuturnya.
Kata-kata Mbah Gareng tersebut bermaksud kalau bencana yang terjadi di tahun 2025 akan sangat lama, satu zaman lamanya. Beliau juga menjelaskan bahwa satu zaman yang dimaksud sepanjang 100.000 tahun.
