Dilansir PORTAL NGANJUK dari nobelprize.org, Yoshinori Ohsami, seorang ilmuan dalam bidang fisiologi dan kedokteran Jepang ini berhasil dinobatkan sebagai peraih Nobel Kesehatan atas penemuannya terhadap mekanisme autogafi.
Dia meyakini autofagi sebagai proses paling mendasar dalam tubuh, sehingga autofagi dinilai sangat penting untuk pemeliharaan tubuh, khususnya melalui peran sel-sel tubuh dalam menjaga kesehatan.
Proses autofagi ini terjadi saat tubuh beradaptasi dalam kondisi kelaparan. Ketika seseorang kelaparan, sel-sel tubuhnya pun ikut kelaparan. Hal tersebut membuat sel-sel yang lapar tadi akan memakan sel-sel dirinya sendiri yang sudah rusak atau tidak berguna.
Proses autofagi ini akan berjalan ketika tubuh merasa kelaparan setelah tidak mengkonsumsi makanan atau minuman dalam jangka waktu kurang dari 8 jam dan tidak lebih dari 16 jam.
Sedangkan autolisis adalah proses pembuangan sel-sel yang rusak atau mati dalam tubuh yang berlangsung secara otomatis.
Menurut para fisiolog dan para dokter, tubuh akan mengalami poses autolisis ketika alat pencernaan manusia dapat beristirahat dengan sempurna, dan hal ini dapat dialami bagi orang yang berpuasa.