Wanita vs Pria: Benarkah Migrain Lebih Sering Mengintai Wanita? Penjelasan dr. Restu Susanti

- 29 Juni 2024, 20:02 WIB
Wanita vs Pria: Benarkah Migrain Lebih Sering Mengintai Wanita? Penjelasan dr. Restu Susanti
Wanita vs Pria: Benarkah Migrain Lebih Sering Mengintai Wanita? Penjelasan dr. Restu Susanti /Freepik

Portalnganjuk.com Migrain adalah sakit kepala berulang yang sering kali terasa di satu sisi kepala. Migrain dapat menyebabkan rasa sakit yang parah, mual, muntah, dan kepekaan terhadap cahaya dan suara.

Menurut dr. Restu Susanti, Sp.N(K). M.Biomed, dokter spesialis neurologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, perempuan memang memiliki peluang 3-4 kali lebih tinggi untuk menderita migrain dibandingkan laki-laki.

"Perempuan mempunyai peluang untuk menderita migrain tiga sampai empat kali lebih sering dibandingkan pria," kata dr. Restu Susanti.

Faktor Risiko Migrain pada Wanita

Menurut dokter sekaligus dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, dr. Restu Susanti, Sp.N(K). M.Biomed. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko migrain pada wanita meliputi:

1.  Faktor Hormon

Fluktuasi hormon estrogen dan progesteron selama siklus menstruasi, kehamilan, dan menopause dapat memicu migrain pada wanita. Kadar estrogen yang tinggi umumnya terjadi pada fase ovulasi dan menjelang menstruasi, dan di saat inilah migrain sering terjadi pada wanita.

"Pada wanita akan terjadi perubahan hormonal mulai dari pubertas, menstruasi, hamil, dan menopause. Dikatakan bahwa pada wanita estrogen memegang peran penting terhadap CGRP sebagai pencetus migrain," kata dr. Restu Susanti.

2.  Faktor Genetik

Migrain memiliki faktor keturunan. Jika Anda memiliki keluarga dengan riwayat migrain, Anda lebih berisiko mengalaminya. Penelitian menunjukkan bahwa gen yang terkait dengan migrain lebih sering ditemukan pada wanita dibandingkan pria.

"Apabila hal ini (migrain) terus berlanjut, tentu dampak yang didapatkan adalah penderita yang memiliki anak akan mempengaruhi parenting dan prestasi akademik anaknya," ungkap dr. Restu Susanti..

3.  Faktor Biologis

Perbedaan struktur dan fungsi otak antara wanita dan pria juga dapat berperan dalam risiko migrain. Wanita memiliki lebih banyak reseptor serotonin di otaknya, yang dapat membuat mereka lebih sensitif terhadap faktor pemicu migrain.

Gejala Migrain pada Wanita

Gejala migrain pada wanita umumnya sama dengan pria. Namun, beberapa wanita mungkin mengalami gejala tambahan, seperti:

  • Nyeri pada payudara: Nyeri pada payudara (mastalgia) dapat terjadi sebelum atau selama serangan migrain.
  • Depresi dan perubahan suasana hati: Migrain dapat menyebabkan depresi dan perubahan suasana hati pada beberapa wanita.
  • Sensitivitas terhadap bau: Wanita dengan migrain mungkin lebih sensitif terhadap bau tertentu selama serangan.

Pencegahan Migrain pada Wanita

Meskipun tidak ada cara untuk mencegah migrain sepenuhnya, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko dan keparahannya, antara lain:

  • Mengelola stres: Temukan cara untuk mengelola stres dengan baik, seperti yoga, meditasi, atau olahraga teratur.
  • Tidur yang cukup: Pastikan Anda tidur 7-8 jam setiap malam.
  • Makan makanan yang sehat: Makan makanan yang sehat dan seimbang, dan hindari makanan dan minuman yang dapat memicu migrain.
  • Olahraga teratur: Olahraga teratur dapat membantu mengurangi frekuensi dan keparahan migrain.
  • Minum obat secara teratur: Jika Anda memiliki migrain parah, bicarakan dengan dokter tentang obat pencegahan migrain.
  • Mencatat pemicu migrain: Catatlah apa yang memicu migrain Anda dan hindari pemicu tersebut sebisa mungkin.

Jika masih mengalami migrain akut, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Dokter mungkin akan meresepkan obat untuk meredakan nyeri dan mual, dan merekomendasikan perubahan gaya hidup untuk membantu mencegah migrain di masa depan.***

 

Editor: Yusuf Rafii


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah