Ketahui! Penjelasan Buya Yahya Tentang Harta Warisan Bagi Orang yang Tidak Punya Keturunan

PORTAL NGANJUK – Dalam suatu kasus, bagaimana jika seseorang meninggal dan tidak mempunyai keturunan untuk siapakah harta warisan tersebut? Berikut penjelasan Buya Yahya!

Harta warisan merupakan harta berupa uang atau benda yang diberikan kepada keturunan setelah seseorang meninggal dunia.

Secara umum harta warisan biasanya diberikan dari orang tua kepada sang anak, akan tetapi bagaimana jika orang tersebut tidak memiliki keturunan atau anak?

 Baca Juga: Surat Ini Terbukti Sembuhkan Penyakit Ringan hingga Berat Menurut Syekh Ali Jaber, Begini Caranya

"Jika ada seorang tidak punya anak, tapi ditanya apakah dia masih punya saudara atau tidak," kata Buya Yahya.

"Kalau masih punya saudara, yang mewarisi saudaranya nanti," lanjut Buya Yahya.

Buya Yahya memberi contoh, misalnya seorang perempuan tidak punya anak. Dia masih punya suami dan saudara.

"Maka yang mewarisi adalah suami dan saudara-saudaranya," jelas Buya Yahya.

 Baca Juga: Sebelum Berdoa Wajib Baca Ini Setelah Sholat, Syekh Ali Jaber: Mohon Ampun dari Sholat yang Belum Sempurna

"Kalau punya anak, saudaranya tertutup, maka saudara ini rapat sekali, sedarah dengan kita," sambung Buya Yahya.

Dalam contoh kasus tersebut, berarti harta warisan dari istri yang meninggal akan diterima oleh saudaranya dan suami. Namun jika istri yang meninggal, maka saudaranya dan suami yang mejadi ahli waris.

Lantas, di sini menurut Buya Yahya terkadang menimbulkan masalah.

Ada yang merasa gelisah ketika tidak punya anak dan tidak ingin hartanya menjadi warisan untuk saudaranya.

 Baca Juga: Jarang Diketahui, Ridho Allah Datang Jika Memberi Makan Hewan Ini Setiap Pagi Hari Menurut Syekh Ali Jaber

Dilansir PORTAL NGANJUK dari PortalJember.com dalam artikel “Untuk Siapa Harta Warisan Orang yang Tidak Punya Anak? Ini Penjelasan Buya Yahya”, dari unggahan kanal YouTube Al-Bahjah TV, yang diunggah pada 28 Oktober 2018, berikut penjelasan Buya Yahya tentang harta warisan jika tidak memiliki anak.

"Loh memangnya apa sih, saudaramu kan anak bapakmu, kenapa kok susah, kenapa kok gelisah, bukankan saudaramu anak ibumu, kenapa kok ada hati yang sedih, kenapa kok ada kecut hati," kata Buya Yahya.

Jika tidak punya anak dan saudara, masih ada kelanjutannya menurut Buya Yahya.

"Ada tentunya, bahkan jika ternyata enggak ada saudara nanti ada lanjutannya, dzawil arham, orang-orang terdekat, sampai nanti dikembalikan kepada baitul maal, tetap harus ada," jelas Buya Yahya.

"Yang jelas, kita tinggalkan, tinggal kita ayo kita punya bekal," sambung Buya Yahya.

"Mungkin yang Allah tidak beri anak, jangan sampai anda fakir nanti di akhirat," pesan Buya Yahya.***

(Farhan Alam /PortalJember)