PORTAL NGANJUK – Hari kiamat adalah suatu ketetapan yang pasti akan terjadi tanpa bisa dihindari.
Mengenai hari kiamat ini terdapat beberapa tanda-tanda yang menyertainya, seperti yang disampaikan melalui syair oleh Sunan Kalijaga.
Sunan Kalijaga sendiri merupakan salah satu dari sembilan Walisongo yang menyebarkan Islam di tanah Jawa.
Adapun tanda-tanda kiamat yang dijelaskan dalam syair oleh Sunan Kalijaga adalah sebagai berikut.
Baca Juga: Kiamat Makin Dekat, Gus Miftah Ungkap Tanda-tandanya yang Sudah Terjadi, Berikut Ulasannya!
“Yen pasar ilang kumandange… Yen kali wis ilang kedunge… Yen wong wadon wis ilang wirange… Mlakuho topo lelono njajah deso milang kori, Ojo ngasi bali yen durung bali patang sasi, Golek wisik songko Sang Hyang Widhi…”
Bait syair diatas berisi tentang peringatan dan pesan kepada umat manusia dalam menghadapi hari kiamat.
Adapun makna dari syair Sunan Kalijaga tersebut kurang lebih adalah sebagai berikut:
Yen Pasar Ilang Kumandange (Jika Pasar Hilang Suaranya)
Bait ini memiliki arti apabila sudah tidak ada budaya tawar menawar didalam pasar.
Baca Juga: Perbanyak Amalan Ini pada Hari Jum’at, Maka akan Dekat dengan Nabi Muhammad SAW di Hari Kiamat
Hal ini terwujud dengan makin banyaknya mall dan supermarket, dimana para pengunjungnya tidak saling melakukan tawar menawar.
Bisa juga diartikan sebagai hilangnya sosialisai di masyarakat yang diibaratkan dengan mall dan supermarket, dimana antar pengunjungnya tidak saling bersosialisasi dan tak saling mengenal.
Termasuk juga dengan munculnya fenomena belanja online, yang bahkan penjual dan pembelinya saja tidak saling mengetahui.
Yen Kali Wis Ilang Kedunge (Jika Sungai Sudah Hilang Sumbernya)
Hal ini diartikan sebagai hilangnya para sumber ilmu (ulama) karena telah dipanggil oleh Allah SWT.
Yen Wong Wadon Wis Ilang Wirange (Jika Para Wanita Sudah Hilang Rasa Malunya)
Hal ini sebagaimana marak terjadi di sekitar kita saat ini. Banyak wanita yang sudah tidak mau mengenakan hijab dan menutup auratnya.
Justru para wanita lebih senang menggunakan pakaian yang menunjukkan lekuk tubuhnya, ditambah lagi dengan kebiasaan mengunggah foto dengan pakaian seperti itu di media sosial, serta mengumbar aib keluarga ke banyak orang.
Apabila tanda-tanda di atas sudah mulai nampak, maka Sunan Kalijaga memberikan pesan agar terhindar dari segala mara bahaya dan musibah.
Adapun pesan tersebut adalah sebagai berikut:
Mlakuho Topo Lelono Milang Kori
Artinya yaitu lakukanlah perjalanan tapa lelana, bermujahadah dan bersusah payah dalam perjalanan rohani suluk, riyadloh ataupun perjalanan fi sabilillah.
Ojo Ngasi Bali Yen Durung Bali Patang Sasi (Jangan Pulang/Kembali Sampai Empat Bulan)
Dapat dimaknai sebagai suatu perjalanan panjang, yang mana harus benar-benar menyiapkan bekal untuk menghadapi situasi dan kondisi yang akan datang.
Golek Wisik Songko Sang Hyang Widhi (Mencari Petunjuk dari Yang Maha Kuasa)
Yaitu mencari petunjuk, ilham, hidayah, dan kepahaman rohani dari Tuhan Yang Maha Esa.
Demikian tanda-tanda kiamat berdasarkan pada syair yang dibuat oleh Sunan Kalijaga.***