PORTAL NGANJUK – Mandi wajib biasa dilakukan saat telah melakukan sesuatu hal seperti hubungan suami istri atau bisa juga datang bulan.
Mandi wajib dilakukan untuk membersihkan badan dari hal-hal yang barusaja terjadi pada diri atau hal yang baru saja dilakukan.
Ternyata mandi wajib itu tidak hanya sekedar mandi saja, namun ada tata cara sesuai dengan sunnah dari mandi wajib.
Ustadz Khalid Basalamah akan menjelaskan bagaimana tata cara mandi wajib yang sesuai dengan sunnah.
Cara mandi wajib atau junub sesuai dengan sunnah :
1. Mencuci telapak tangan sebanyak 3 kali, seperti seseorang yang hendak berwudhu.
2. Ini dilakukan untuk membersihkan tangan yang mungkin sengaja atau tidak sengaja memegang barang yang kotor.
3. Membersihkan area kemaluan dari depan dan belakang secara baik dengan menggunakan tangan kiri menggunakan saben lebih baik.
Baca Juga: Polisi Berhasil Menangkap Provokator Ade Armando Meninggal Dunia, Diduga Tersangka Pengeroyokan
4. Berwudhu, sebagaimana cara berwudhu seperti hendak sholat. Dengan catatan tetap menjaga wudhu dari perkara yang membatalkannya dan tidak menyentuh bagian kemaluan dengan tangan manapun.
5. Menyela-nyela rambut dengan jari-jari sebanyak 3 kali. Jadi ambil air dengan jari-jari kemudian disentuhkan ke bagian rambut kepala.
5. Mengguyurkan 3 cidukan air keatas kepala hingga kulit kepala basah dengan sempurna.
6. Membasuh tubuh sebelah kanan, dimulai dengan bagian tubuh paling atas bagian kepala hingga bagian bawah. Dan dengan catatan tidak menyentuh area kemaluan serta tetap menjaga wudhu.
Baca Juga: Pengabdi Setan 2: Communion: Jadwal Tayang, Sinopsis, hingga Daftar Pemain Film
7. Membasuh tubuh sebelah kiri dimulai dari tubuh bagian atas kemudian paling bawah.
8. Membasuh seluruh tubuh dengan air.
9. Disertai catatan agar memperhatikan untuk mencuci ketiak, pusar dan belakang lutut.
10. Setelah itu pergi sholat dengan catatan tidak membatalkan wudhunya tadi dan jika wudhunya sudah batal maka harus wudhu lagi lalu sholat.
Itulah tata cara mandi wajib sesuai dengan sunah menurut Ustadz Khalid Basalamah.***