3 Golongan Ini Tidak Akan Diridhai Allah Meskipun Rajin Baca Al Quran Menurut Ustadz Adi Hidayat

- 23 November 2021, 08:00 WIB
3 Golongan Ini Tidak Akan Diridhai Allah Meskipun Rajin Baca Al Quran Menurut Ustadz Adi Hidayat
3 Golongan Ini Tidak Akan Diridhai Allah Meskipun Rajin Baca Al Quran Menurut Ustadz Adi Hidayat /Tangkapan layar Youtube.com/ Dakwah Islam Terkini

PORTAL NGANJUK – Ustadz Adi Hidayat menjelaskan tentang 3 golongan yang tidak diridhai Allah SWT meskipun rajin membaca Al Quran.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, salah satu penyebab tidak diridhai adalah karena orang tersebut dzalim.

“Tidak, ada 3 golongan. Ada orang yang senang dengan Al Quran tapi dzalim orangnya” kata Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga: Siapakah Pelayan Kaum Perempuan Saat di Surga, Apakah Bidadari? Ini Kata Ustadz Adi Hidayat

Ia tidak mampu menempatkan ayat Al Quran sesuai dengan tempatnya.

Dzalim artinya menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya.

Sebagai contoh, penghapus gunanya untuk menghapus tulisan di papan tulis.

Baca Juga: 2 Surat Ini Bisa Buat Qobliyah Subuh Jadi Sia-sia, Ustadz Adi Hidayat: Tidak Dapat Pahala

Tetapi karena digunakan oleh orang yang dzalim, penghapus tersebut digunakan untuk melempar orang, ini yang dinamakan dzalim.

“Ada golongan kedua, meninggalkan sifat yang pertama, naik tingkat, tapi belum ada nilai kebaikan untuk dirinya. Hanya untuk dirinya saja,” sambung Ustadz Adi Hidayat sebagaimana dilansir Portal Nganjuk dari Portal Jember dalam artikel “3 Golongan yang Rajin Baca Al-Qur’an Tapi Tidak Diridhai Allah, Siapa Saja? Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat”.

Orang seperti ini hanya mementingkan dirinya sendiri, belum bisa memberikan manfaat kepada orang lain.

“Ada ahli Qur’an, kesuksesan interaksinya dengan Al Quran dibuktikan dengan menampakkan perilaku baik pada kehidupannya,” kata Ustadz Adi Hidayat.

Ciri orang yang berhasil dengan Qur’annya adalah adab.

“Jadi jangan bangga kalau anak Anda hafal 30 Juz, tapi nggak merubah perilakunya,” katanya lagi.

Saat seseorang dekat dengan Al Quran, maka akan ada perubahan di dalam dirinya karena Al-Qur’an adalah sumber kebaikan.

Minimal seperti sifatnya yang lebih tenang, lebih terukur, dan lama-lama akan menjadi sikap sehingga ia menjadi orang yang sopan, memiliki adab, dll.

Dorongan kecepatannya itu tinggi sekali karena semakin tinggi berbuat baiknya maka menandakan semakin besar pengakuannya kepada Allah SWT dalam perubahan kebaikan.***(Siska Anggraeni/Portal Jember)

Editor: Alfan Amar Mujab

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah