Menurut Ulama Hanafiyah, sunnah muakkad adalah semakna dengan wajib. Hanya saja, tingkatannya sedikit di bawah fardhu. sunnah muakkad adalah sunnah yang sangat dianjurkan untuk melakukannya, namun jika tidak dikerjakan maka tidak ada dosa baginya, jika dikerjakan akan mendapat pahala dan kebaikan.
Dalam bacaan niat puasa sunnah Muharam Tasu’a dan Asyura tentunya sedikit ada perbedaan dalam pelafalannya sebagaimana berikut.
Baca Juga: Korea Utara Siap Perang Nuklir, Kim Jong Un Ancam Korsel Jika Lakukan Ini
Doa niat puasa Tasu'a yang dikerjakan pada 9 Muharam 1444 H
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hadzal yaumi 'an ada'i sunnatit Tasu'a lillahi ta'ala.
Artinya: Aku berniat puasa sunah Tasu'a pada hari ini karena Allah SWT.
Sebagai informasi, puasa Asyura disebut juga sebagai amalan pengharapan agar dapat menghapus dosa setahun yang lalu.
"Adapun puasa Asyura, aku memohon kepada Allah agar puasa tersebut bisa menghapus dosa setahun sebelumnya," Sabda Rasulullah dalam HR Muslim.
Berikut bacaan niat puasa Asyura yang dikerjakan pada 10 Muharram 1444 H