PORTAL NGANJUK – Masjid Raya Baitussalam di Kabupaten Nganjuk merupakan salah satu masjid Agung terbesar di kota tersebut.
Setiap hari, ratusan takjil dibagikan seperti nasi dan jus. Oleh karena itu, warga yang membutuhkan takjil untuk membersihkan mulut bisa ke Masjid Baitussalam.
“Kami rutin membagikan takjil setiap bulan suci Ramadan,” kata Iman Sujono, pengelola takjil di Masjid Raya Baitussalam.
Tradisi membagikan takjil ini menjadikan masjid yang berada di depan Alun-alun Nganjuk dan kantor pemerintahan Kabupaten Nganjuk ini menjadi tempat favorit warga untuk berbuka puasa.
Menurut Iman, meski takjil sudah lama dibagikan, namun dulu tidak dilakukan setiap hari. Sebab, saat itu takjil tidak ada setiap hari, dan jumlahnya tidak banyak.
Namun, selama lima tahun terakhir, pembagian takjil dilakukan secara rutin di Masjid Raya Baitussalam.
Pasalnya, jumlah masyarakat yang mendonasikan takjil untuk dibagikan kepada masyarakat semakin meningkat.
Mereka adalah warga Nganjuk. “Saat ini kami membagikan 300 hingga 500 takjil setiap hari,” ujarnya.
Menariknya, takjil tersebut tidak berasal dari takmir masjid dan warga sekitar. Namun, pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Alun-alun Nganjuk juga menawarkan takjil.
Oleh karena itu, takjil yang diberikan di Masjid Raya Baitussalam berbeda. “Tidak ada batasan minimal dan maksimal bagi penyedia takjil,” kata Iman.
Untuk pembagian takjil, kata Iman, bisa diterima siapa saja. Dari pengemudi, gelandangan, dan pejalan kaki. Karena takjil berusaha meringankan beban penghuninya dan cepat larut.
Sementara itu, Sukarmin yang tinggal di Mangundikaran mengaku senang menerima takjil di Masjid Baitussalam.
Karena dengan begitu tidak perlu bingung mencari toko yang mudah rusak. “Juga sholat Maghrib di masjid Baitussalam,” ujarnya.
Sujatmiko mengatakan, mudah mendapatkan takjil di Masjid Baitussalam. Tidak ada antrian panjang atau perkelahian.
Setiap orang akan memiliki. Karena banyak sekali takjil yang diberikan. Dia berkata: "Ada ratusan takjil". ***