Menariknya, takjil tersebut tidak berasal dari takmir masjid dan warga sekitar. Namun, pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Alun-alun Nganjuk juga menawarkan takjil.
Oleh karena itu, takjil yang diberikan di Masjid Raya Baitussalam berbeda. “Tidak ada batasan minimal dan maksimal bagi penyedia takjil,” kata Iman.
Untuk pembagian takjil, kata Iman, bisa diterima siapa saja. Dari pengemudi, gelandangan, dan pejalan kaki. Karena takjil berusaha meringankan beban penghuninya dan cepat larut.
Sementara itu, Sukarmin yang tinggal di Mangundikaran mengaku senang menerima takjil di Masjid Baitussalam.
Karena dengan begitu tidak perlu bingung mencari toko yang mudah rusak. “Juga sholat Maghrib di masjid Baitussalam,” ujarnya.
Sujatmiko mengatakan, mudah mendapatkan takjil di Masjid Baitussalam. Tidak ada antrian panjang atau perkelahian.
Setiap orang akan memiliki. Karena banyak sekali takjil yang diberikan. Dia berkata: "Ada ratusan takjil". ***