Network
PORTAL NGANJUK – Warga lokal pada umumnya lebih menghargai nilai-nilai budaya dan sejarah yang ada di tempat tinggalnya. Misalnya, warga lokal akan lebih menghargai bangunan-bangunan bersejarah di tempat tinggalnya dan akan lebih menjaga kelestariannya.
Tetapi, jika muncul pertanyaan, Kapan Nganjuk berdiri? Bisakah kalian menjawab dan menjelaskan kepada orang yang bukan warga lokal Kabupaten Nganjuk, yang tidak tahu sejarah?
Karena, Penting bagi warga lokal mengetahui sejarah tempat tinggalnya, khususnya warga Kabupaten Nganjuk. Sebab dengan mengetahui sejarah tempat tinggalnya, warga lokal akan lebih memahami dan menghargai nilai-nilai budaya dan sejarah yang ada di tempat tinggalnya. Hal ini akan meningkatkan rasa cinta tanah air dan kepedulian terhadap lingkungan.
Kapan Nganjuk berdiri?
Berdasarkan informasi nganjukkab.go.id, Kabupaten Nganjuk berdiri pada tanggal 30 Mei 1885. Pada tanggal tersebut, Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan penetapan Kota Nganjuk sebagai Ibukota Kabupaten Berbek dan Kertosono sebagai Daerah pengawasan.
Namun, jika kita melihat sejarah Nganjuk secara lebih luas, maka Nganjuk sudah berdiri jauh sebelum tahun 1885. Kabupaten Nganjuk merupakan salah satu kota tertua di Jawa Timur. Menurut catatan sejarah, Nganjuk sudah ada sejak abad ke-9. Pada masa itu, Kabupaten Nganjuk dikenal dengan nama "Anjuk Ladang".
Anjuk Ladang merupakan salah satu pusat perdagangan dan pemerintahan pada masa Kerajaan Mataram Kuno. Pada masa itu, Anjuk Ladang merupakan pusat pemerintahan "Kabupaten Nganjuk".
Pada masa Kerajaan Majapahit, Anjuk Ladang masih menjadi salah satu pusat perdagangan dan pemerintahan. Pada masa itu, Anjuk Ladang merupakan pusat pemerintahan "Kabupaten Berbek".
Pada masa penjajahan Belanda, Anjuk Ladang berganti nama menjadi "Nganjuk". Pada masa itu, Nganjuk menjadi ibukota "Kabupaten Nganjuk".
Berikut adalah beberapa fakta tentang Nganjuk:
