Jadi perlu memetakan zona tidak aman," kata Dwikorita saat ditemui di Pendopo Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa.
Dia mendorong agar warga terdampak gempa perlu direkolakasi dari zona tidak aman untuk mengantisipasi potensi gempa besar yang terjadi setiap 20 tahun itu.
Lebih lanjut, Dwikorita juga meminta petugas kebencanaan untuk segera mengevakuasi permukiman rusak yang berada di lereng bukit atau bantaran sungai.
Pasalnya, kata dia, mengingat saat ini masih musim hujan, material rumah yang rusak itu berpotensi tersapu oleh aliran sungai.
"Kita khawatir bencana berikutnya banjir bandang, jadi biasanya setelah material itu kena gempa,
Teronggok pada aliran sungai, dan musim hujan puncaknya Desember," ujar Dwikorita, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.
Baca Juga: RSHS Bandung Tangani 71 Korban Gempa Cianjur, Paling Banyak dari Kampung Garogol
Oleh karena itu, BMKG meminta agar pembangunan atau rekonstruksi rumah yang rusak harus tidak hanya mengatasi gempa,
Namun harus kuat menghadapi potensi bencana lain guna meminimalisasi jatuhnya korban.