Dari hasil penelitiannya, 8 sampel yang diperiksa, 1 dengan hasil positif virus Marburg dengan sejauh ini 9 kematian dan 16 suspek yang dilaporkan di Provinsi Kie Ntem dengan gejala demam, fatique, muntah berdarah disertai diare, pada surat edaran Kemenkes RI No SE Dirjen P2P NOMOR HK.02.02/C/853/2023.
Pada surat edaran tersebut menjelaskan penyakit Virus Marburg gejalanya dimulai tiba-tiba demam tinggi disertai sakit kepala yang parah hingga mual, badan terasa tidak enak sangat parah disertai sakit perut dan kram, tak lama kemudian badan mulas, diare berair yang parah dan muntah dapat dimulai sekitar hari ketiga.
Angka reproduksi virus Marburg yaitu 1.59 (95%, CI 1.53-1.66) sehingga kurang lebih setiap kasus dapat menularkan ke 1-2 orang, dengan interval yang panjang, Sehingga kemungkinan kecil untuk terjadi KLB dalam skala besar dan belum ada antivirus.
Bagaimana Penularannya?
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) (31/03/2023) virus Marburg biasanya ditularkan ke manusia dari kelelawar buah melalui berbagai mekanisme, Kelelawar buah yang terinfeksi dapat menyebarkan virus Marburg ke hewan pembawa inang secara langsung atau tidak langsung, bisa melalui produk makanan yang terkontaminasi kelelawar buah seperti buah ara, apel, mangga, dan kurma.
Dan sebelumnya Virus Marburg telah dikonfirmasikan sebelumnya oleh beberapa negara yang mengalaminya yaitu Ghana (2022), Guinea (2021), Uganda (2017, 2014, 2012, 2007), Angola (2004-2005), Republik Demokratik Kongo (1998 dan 2000), Kenya ( 1990, 1987, 1980) dan Afrika Selatan (1975).
Cara pencegahannya Agar Tak Tertular?