Memahami Teori Terjadinya Jagad Raya : Teori Big Bang dan Teori Keadaan Tetap

4 Januari 2023, 08:50 WIB
Ilustrasi ledakan dahsyat teori Big Bang. /Pixabay/WikiImages/

PORTAL NGANJUK - Teori jagad raya meliputi teori Big Bang dan teori Keadaan Tetap penting untuk diketahui untuk memahami ilmu geografi.

Sekilas, geografi merupakan ilmu yang mempelajari iklim, cuaca, permukaan bumi, lautan, sungai, penduduk, serta flora dan fauna.

Secara ringkas geografi merupakan ilmu yang mempelajari aspek manusia dan alam yang terjadi hubungan timbal balik.

Ilmu geografi memiliki keterkaitan dengan ilmu lain seperti sejarah, biologi, kimia, ekonomi, dsb.

Teori jagad raya dipelajari pada siswa kelas 10 pada pembelajaran Geografi peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial.

Teori jagad raya  dapat dibedakan menjadi teori Big Bang dan teori Keadaan Tetap.

Lebih lengkapnya seperti dikutip Portal Nganjuk dari buku Geografi untuk kelas X SMA/MA karya Anjani dan Haryanto, berikut penjelasan Teori Terjadinya Jagad Raya:

 Baca Juga: Viral! Video 4 Sekawan Lagi Review Bikin Heboh Twitter dan Tiktok, Kenapa? Netizen Singgung Hal Ini

1.Teori Big Bang

Menurut teori Big Bang, jagat raya terbentuk

dari sebuah ledakan dahsyat yang terjadi 13.700 juta tahun yang lalu.

Akibatnya, partikel dengan jumlah sangat banyak terlontar ke segala penjuru alam semesta.

Partikel tersebut akhirnya membentuk bintang, planet, debu kosmis, asteroid, meteor, energi, dan partikel-partikel lain.

Teori Big Bang  didukung oleh  Edwin Hubble yang merupakan seorang astronom yang berasal dari Amerika Serikat.

Menurut ahli astrofisika dari Amerika Serikat, Arno

Pnezias dan Robert Wilson bahwa  jagat raya

ini bersifat dinamis. Semakin jauh jarak galaksi dari bumi maka semakin cepat proses pengembangannya.

Hal tersebut setelah beliau melakukan sebuah penelitian pada tahun 1965.

Penemuan ini disahkan oleh ahli sains dengan menggunakan alat NASA yang bernama COBE spacecraft pada tahun 1989–1993.

Selain itu, yang terbaru dari penelitian laboratorium CERN (Conseil Europeen pour la Recherche Nucleaire atau European Council for Nuclear Research) yang berdekatan dengan Genewa juga mendukung teori Big Bang.

Kesimpulan dari teori Big Bang yakni bahwa dulu seisi bumi dan langit pernah bersatu menjadi satu. Kemudian akhirnya terpisah dan membentuk bumi, planet seperti sekarang.

 Baca Juga: Memahami Aspek Geografi Aspek Fisik dan Aspek Sosial Serta Ruang Lingkup Geografi

2.Teori Keadaan Tetap

Teori Keadaan Tetap dicetus oleh Fred Hoyle yang merupakan ahki astronomi dari Inggris.

Teori keadaan tetap menyatakan bahwa jagat raya sejak dahulu kala selalu dalam keadaan yang sama dan zat hidrogen senantiasa dicipta dari ketiadaan.

Pada teori Keadaan Tetap, kenaikan jumlah zat  perlu waktu yang sangat lama sekitar seribu juta tahun untuk satu atom dalam satu volume ruang angkasa.

Zat baru selalu diciptakan dalam ruang angkasa di antara berbagai galaksi sehingga galaksi baru akan terbentuk guna menggantikan galaksi yang menjauh.

Peneliti menyepakati bahwa zat tersebut yang dimaksud adalah hidrogen.

Dilain hal, teori ini ditolak oleh beberapa ahli karena melanggar hukum kekekalan zat.

Hukum kekekalan zat memiliki arti bahwa zat tidak dapat diciptakan atau dihilangkan tetapi hanyalah dapat diubah menjadi jenis zat lain atau menjadi

energi.***

Editor: Yusuf Rafii

Tags

Terkini

Terpopuler