Anggapan Jagat Raya dan Alam Semesta: Antroposentris, Geosentris, Heliosentris, Galaktosentris

- 4 Februari 2023, 09:20 WIB
Anggapan Jagat Raya dan Alam Semesta :  Antroposentris, Geosentris, Heliosentris, Galaktosentris
Anggapan Jagat Raya dan Alam Semesta : Antroposentris, Geosentris, Heliosentris, Galaktosentris /Pixabay/WikiImages

PORTAL NGANJUK - Anggapan-anggapan tentang jagta raya dan alam semesta penting diketahui untuk memahami ilmu geografi.

Sekilas, geografi merupakan ilmu yang mempelajari iklim, cuaca, permukaan bumi, lautan, sungai, penduduk, serta flora dan fauna.

Secara ringkas geografi merupakan ilmu yang mempelajari aspek manusia dan alam yang terjadi hubungan timbal balik.

Ilmu geografi memiliki keterkaitan dengan ilmu lain seperti sejarah, biologi, kimia, ekonomi, dsb.

Anggapan-anggapan tentang jagta raya dan alam semesta dipelajari pada siswa kelas 10 pada pembelajaran Geografi peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial.

Lebih lengkapnya seperti dikutip Portal Nganjuk dari buku Geografi untuk kelas X SMA/MA karya Anjani dan Haryanto, berikut penjelasan Anggapan-Anggapan tentang Jagat Raya dan Alam Semesta:

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Wisata Terbaik di Bantul Paling Hits dan Instagramable!

1.Anggapan Antroposentris atau Egosentris

Teori ini menganggap bahwa manusia sebagai pusat

alam semesta.  Manusia menganggap matahari, bulan, bintang, dan bumi serupa dengan

hewan, tumbuhan, dan dengan dirinya sendiri.

2.Anggapan Geosentris

Teori ini menganggap bumi sebagai pusat dari alam semesta.

Geosentris berasal dari kata  geo berarti Bumi dan centrum berarti titik pusat. Teori ini muncul sejak abad VI Sebelum Masehi (SM), saat pandangan

egosentris mulai ditinggalkan.

Tokoh dari anggapan geosentris adalah Claudius Ptolomeus. Beliau melakukan observasi di Alexandria, kota pusat budaya Mesir pada masa lalu.

Ia menganggap bahwa pusat jagat raya adalah bumi sehingga bumi ini dikelilingi oleh matahari dan bintang-bintang.

3.Anggapan Heliosentris

Heliosentris berasal dari kata helios berarti matahari sebagai pusat alam semesta.

Ilmuwan Nicholas Copernicus (1473–1543) pada tahun 1507 menulis buku ”De Revolutionibus Orbium Caelestium”  atau tentang revolusi peredaran benda-benda langit.

Nicholas menyatakan bahwa matahari merupakan pusat jagat raya yang dikelilingi planet-planet, bulan mengelilingi bumi dan bersama-sama mengitari matahari.

Baca Juga: Juknis BOP RA dan BOS Madrasah Tahun 2023, Download PDF Lengkap di sini BOS!

4.Anggapan Galaktosentris

Galaktosentris berasal dari kata Galaxy berarti kumpulan jutaan bintang.

Geosentris merupakan anggapan yang menempatkan galaksi sebagai pusat Tata Surya. Galaktosentris dimulai tahun 1920 yang ditandai

dengan pembangunan teleskop raksasa di Amerika Serikat yang dapat memberikan informasi yang lebih banyak mengenai galaksi.***

 

 

Editor: Yusuf Rafii


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x