Pria Konsumsi Daging Dilarang Hubungan Seks Untuk Melestarikan Bumi, Apa Maksudnya? Berikut Penjelasannya!

24 September 2022, 12:25 WIB
Ilustrasi - Pria Konsumsi Daging Dilarang Hubungan Seks Untuk Melestarikan Bumi, Apa Maksudnya? Berikut Penjelasannya! /Freepik/

PORTAL NGANJUK - Pria yang mengonsumsi daging seharusnya dilarang untuk berhubungan intim atau seks dengan tujuan untuk melestarikan bumi.

Ternyata, alasannya itu cukup mencengangkan.

Selama beberapa tahun terakhir ini, isu tentang perubahan iklim hingga krisis lingkungan kian meningkat.

Baca Juga: Viral Video Warga Gotong Ular Piton Raksasa Panjang 7 Meter Berat 130 Kg Dan Miliki Telur Sekarung

Terkini muncul gagasan jika pria yang masih konsumsi daging, seharusnya dilarang berhubungan intim lantaran dianggap bisa merusak lingkungan.

Dilansir PORTAL NGANJUK dari DailyMailUK, Sabtu 24 September 20223 gagasan ini muncul bermula dari organisasi perlindungan hewan PETA cabang Jerman.

Mereka mengklaim jika kaum pria berkontribusi lebih banyak terhadap krisis iklim dibandingkan dengan wanita, melalui konsumsi daging.

Baca Juga: Dua Sosok Disebut Biang Kerok pada Kasus Brigadir J Terkuak, Pangkat Ferdy Sambo yang Janggal Kini Tersorot?

Adapun kesimpulan ini diambil dari sebuah penelitian ilmiah terbaru lewat jurnal PLOS One.

Dalam penelitian, mereka menemukan jika pria menyumbangkan sebanyak 41% lebih banyak gas rumah kaca daripada populasi wanita dengan adanya kebiasaan makan mereka.

Sebab, kebanyakan pria lebih aktif mengonsumsi makanan dari hewan, seperti daging ayam, sapi, kambing dan lain sebagainya.

Lantas, apa hubungannya dengan lingkungan?

Banyak pengamat lingkungan yang mengatakan, bahwa peternakan hewan seperti peternakan ayam maupun sapi ini menghasilkan limbah yang bisa merusak lingkungan.

Selain itu, efek rumah kaca dari lahan yang digunakan untuk peternakan, alih-alih untuk menanam pohon atau tumbuhan yang bisa menghentikan krisis iklim.

Berdasarkan jurnal ini, PETA Jerman mendorong agar para wanita untuk melakukan penolakan ketika hendak diajak berhubungan intim atau hubungan seks, oleh pasangan mereka yang masih kedapatan makan daging atau produk hewani lainnya.

Gunanya untuk mendorong kesadaran bagi para pria agar mereka mau beralih ke pola makan yang lebih ramah lingkungan.

"Kita pasti tahu jenis pria apa yang dimaksud. Contohnya, pria-pria yang sudah menjadi ayah dan tinggal di pinggiran kota. Hobinya minum bir, dan masak daging di atas panggangan mereka yang harganya mencapai belasan juta rupiah," ungkap Daniel Cox, sebagai ketua dari PETA Jerman.

"Sekarang kita memiliki bukti ilmiah bahwa maskulinitas (toxic masculinity) juga merusak iklim," tambah Daniel.

Ia mengaitkan dengan adanya kebiasaan para pria yang merasa lebih percaya diri jika dirinya mengonsumsi daging.

Isu terkait konsumsi daging pada pria, serta kebiasaan pria yang memanggang daging merupakan sudah menjadi budaya di negara Barat dan hal itu memang sudah disorot sebelumnya.

"Kalau kalian mau menyelesaikan masalah krisis iklim, ya kita perlu mengurangi konsumsi daging," jelasnya.

"Menurut saya hal ini tidak akan terjadi, selama ada sisi maskulinitas yang dibangun dikonsumsi daging," ungkap politisi Sandrine Rousseau yang menyebut bahwa kebiasaan pria panggang daging termasuk dalam simbol maskulinitas pria

"Kami sebenarnya tidak terlalu peduli dengan kehidupan seks kalian, yang kita pedulikan adalah tentang planet ini dan hewan-hewan yang hidup di dalamnya," ujar Dr. Carys Bennet, selaku proyek manajer di PETA Inggris.

Seperti diketahui sebelumnya, melalui penelitian dari Stanford University dan Berkeley California, ditemukan fakta jika mengurangi konsumsi dan produksi daging di seluruh dunia dalam jangka 15 tahun, maka bisa memangkas emisi karbon global sebesar 68%.***

Editor: Yusuf Rafii

Tags

Terkini

Terpopuler