Kejadian tersebut pada pukul 10.30 WIB dan pada hari Rabu 10 Agustus 2016.
Dari saksi kejadian bahwa api pertama kali dilihat pada kubah masjid dan kemudian mulai membesar sehingga membuatnya berteriak untuk meminta tolong pada masyarakat sekitar.
Kaposekta Payakumbuh, Kompol Russirwan mengatakan, bahwa api tersebut diduga dari arus pendek listrik.
Akibat dari kejadian itu bagian lantai dua masjid terbakar, namun untung api tersebut belum merambat ke lantai satu.
“Api berhasil dijinakkan setelah 6 unit damkar dari Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh datang kelokasi. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini tetapi kerugian materi ditaksir mencapai Rp 1 Miliar,” sebut Russirwan.
Dilansir PORTAL NGANJUK dari halaman Facebook Indonesian Hoaxes bahwa dari hasil penelusuran berbagai sumber.
Fakta kabar masjid bagian atasnya terbakar dengan klaim bahwa masjid meledak saat salat Jum’at dan sebanyak 67 jamaah meninggal dunia merupakan klaim yang salah.
Fakta dari foto masjid tersebut merupakan masjid Muslimin di Payakumbuh yang terbakar pada Rabu, 10 Agustus 2016 dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa kabar dari artikel yang beredar yang menarasikan masjid meledak saat waktu shalat Jum’at hingga 67 jamaah meninggal dunia adalah hoaks atau menyesatkan.***