Cek Fakta: Hasil Otopsi Brigadir J Dipalsukan, Si Dokter Akui Atas Perintah Jendral? Faktanya Begini

- 25 Juli 2022, 18:27 WIB
fraen
fraen /

PORTAL NGANJUK – Tewasnya Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022 lalu sampai saat ini masih belum terungkap.

Kasus kematian Brigadir J alias Brigadir Yosua pun juga mendapat banyak sorotan dari publik.

Masyarakat banyak yang menilai, kasus tewasnya Brigadir J dipenuhi teka-teki, polemik hingga kejanggalan.

Terlebih-lebih pihak keluarga dan kuasa hukum Brigadir J menunjukkan sejumlah luka yang diduga tidak biasa di tubuh jenazah.

Baca Juga: Cek Fakta: Istri Ferdy Sambo Dicecar Puluhan Pertanyaan oleh TNI soal Tewasnya Brigadir J, Cek Faktanya

Kini, nampaknya kasus Brigadir J masih terus bergulir sampai Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo turun tangan dengan membentuk tim khusus (Timsus) yang dipimpin langsung oleh Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono.

Jenderal Listyo Sigit juga sempat menonaktifkan 3 perwira tingga kepolisian. diantaranya adalah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Karo Paminal Divisi Propam Polri Brigjen Hendra Kurniawan, serta Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto.

Hingga kini, kasus kematian Brigadir J juga telah diketahui masuk tahap penyidikan setelah Timsus menemukan sejumlah barang bukti.

Kasus tersebut menjadi dugaan pembunuhan berencana, pasca laporan pengacara keluarga Brigadir J yaitu Kamarudin Simanjuntak kepada Bareskrim Polri.

Baca Juga: Cek Fakta: Istri Irjen Ferdy Sambo Dalang Pembunuhan, Brigadir J Pegang Rahasia Besar Jenderal? Ini Faktanya

"Handphone serta rekaman CCTV yang berhasil diamankan oleh tim penyidik, kini masih terus dilakukan pemeriksaannya di labfor," ujar Dedi dikutip PORTAL NGANJUK dari PMJ News, Senin 25 Juli 2022.

Dedi menjelaskan bahwa tim khusus Polri berhasil mengamankan rekaman CCTV terkait peristiwa baku tembak Brigadir J dengan Bharada E, di rumah dinas Kadiv Propam Polri nonaktif, Irjen Ferdy Sambo.

Dedi menambahkan keterangannya mengenai proses pemeriksaan handphone dan rekaman CCTV yang akan dilakukan secara maksimal dan profesional oleh pihak yang ahli dalam bidangnya.

Baca Juga: Cek Fakta: Brigadir J Tewas Dibunuh Usai Pegang Rahasia Besar Ferdy Sambo dan Istrinya, Begini Faktanya

Dedi juga menekankan, Timsus dari Polri akan melaksanakan instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk berkomitmen mengungkap tuntas kasus Brigadir J secara transparan dan akuntabel.

"Semua akan disampaikan secara komprehensif, kami dalam hal ini akan menyampaikan seluruh fakta yang ada dan dilakukan dengan Scientific Crime Investigation secara komprehensi," tutur Dedi.

Polri memastikan bahwa pihak laboratorium forensik (labfor) akan terus melakukan pemeriksaan terhadap Handphone milik Brigadir J dan rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian penembakan.

Irjen Pol Dedi Prasetyo menjelaskan, pemeriksaan tersebut dilakukan dengan mengedepankan pendekatan Scientific Crime Investigation.

Baca Juga: Cek Fakta: Istri Ferdy Sambo Dalang Utama Tewasnya Brigadir J, Alasan Pembunuhan Terungkap? Cek Faktanya

Pihak Polri telah melakukan gelar perkara di Bareskrim Polri. Selain itu, pihak keluarga Brigadir Yoshua di Jambi juga diperiksa hingga dimintai keterangan oleh penyidik.

"Ya betul, tim sidik memintai keterangan dari pihak keluarga Brigadir J hari ini di Polda Jambi," ucap Dedi.

Ada 11 orang saksi yang diperiksa di antaranya adalah ayah, ibu korban, kakak, adik, bibi Brigadir Yoshua, termasuk rumah sakit setempat

Dalam kemelut kasus tersebut, beredar isu liar yang muncul terkait kasus tewasnya Brigadri J alias Brigadir Yosua.

Salah satunya adalah kabar yang mengatakan bahwa hasil autopsi Brigadir J telah dipalsukan karena dokter mengaku diperintah eks Irjen Ferdy Sambo.

Dalam informasi itu, menyebut dokter yang melakukan autopsi pada jenazah Brigadir J memalsukan hasilnya pada publik.

Baca Juga: Cek Fakta: Bharada E Akui Bukan Penembak Mati Brigadir J, Sosok Jenderal Ini Pelaku Sebenarnya? Ini Faktanya

Informasi itu viral usai kanal YouTube bernama 212 TV mengunggah video bertajuk,

 "benar benar terencana ll dokter akui palsukan hasil autopsi Brigadir J" pada Minggu, 24 Juli 2022.

Pada sampul video, memuat potret seorang pria berpakaian seperti sosok narapidana berwarna oranye berdiri di tengah.

Ia terlihat dikelilingi beberapa orang yang sedang menunjukkan sebuah kertas laporan.

"SEMAKIN JELAS.......!!!!

HASIL OTOPSI DIPALSUKAN

SI DOKTER AKUI ATAS PERINTAH JENDRAL" tulis narasi si pengunggah pada thumbnail video, sebagaimana PORTAL NGANJUK mengutip dari kanal YouTube 212 TV pada Senin, 25 Juli 2022.

fraen
fraen

Benarkah klaim dokter sudah memalsukan hasil otopsi jenazah Brigadir J dan akui atas perintah Ferdy Sambo? Maka simak hingga akhir.

Setelah PORTAL NGANJUK melakukan penelusuran, ternyata kabar yang mengklaim bahwa dokter diperintah Ferdy Sambo untuk memalsukan hasil autopsi jenazah Brigadir J adalah tidak benar atau keliru.

Faktanya, sampai saat ini belum ada informasi resmi dan valid mengenai hal tersebut.

Di dalam video berdurasi 10 menit 14 detik itu juga tidak sama sekali terkandung informasi seperti apa yang diklaim pada judul dan sampul video.

Baca Juga: HOAX: Beredar Foto Presiden Jokowi Pangku Seorang Wanita Berpakaian Bikini, Simak Faktanya Sebenarnya

Dalam video itu, hanya berisikan sejumlah cuplikan layar tangkap dari beberapa media dan pernyataan dari Irjen. Pol. Dr. Dedi Prasetyo didampingi oleh Komjen Pol Gatot Eddy Pramono.

Kemudian narasi-narasi yang dilontarkan secara ulang berulang dan hanya menjelaskan terkait update kasus tewasnya Brigadir J.

Selain itu, gambar yang digunakan pada sampul video bukanlah foto dokter dan Ferdy Sambo yang mengenakan pakaian tahanan.

Melainkan, foto tersebut merupakan foto orang lain yang tidak diketahui identitasnya sehingga telah diedit.

Baca Juga: Cek Fakta: Istri Kadiv Propam Nonaktif Irjen Ferdy Sambo Tak Berkutik Dicecar TNI, Begini Fakta Sebenarnya

Sementara itu, proses autopsi Brigadir J akan dilakukan dengan penggalian makam terhadap jenazah.

Tentunya proses ekshumasi dilakukan oleh para pakar forensik, Perhimpunan Kedokteran Forensik Indonesia, dan ahli Forensikdari sejumlah universitas.

Lebih lanjut para pihak yang telah diusulkan oleh kuasa hukumkeluarga seperti rumah sakit dan tim forensik dari unsur di luarPolri juga terlibat dalam proses ini.

“Tentu sekali lagi saya sampaikan proses pembuktiannya harus secara ilmiah, dan hasilnya harus sahih dan sesuai,” kata Dedi, saat ditemui usai prarekonstruksi kasus Brigadir J di KomplekPolri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Sabtu.

Baca Juga: Brigjen Pol Hendra Kurniawan Dinonaktifkan Terkait Tewasnya Brigadir J, Netizen Sorot Foto Istrinya dan Ariel

Sebelumnya, pengacara keluarga mengatakan terdapat sejumlahluka sayatan, memar, dan luka membiru, luka di leher yang diduga digerek dengan benda tertentu, serta luka pada jari.

Dedi berharap bahwa media dapat meluruskan berbagai macam spekulasi yang ditimbulkan dari masyarakat.

 “Kalau teman media mengutip dari sumber yang bukan ‘expert’ (ahli) justru pemasalahan akan lebih keruh. Masalah ini sebenarnya akan segera diungkap timsus,” imbuhnya. 

Berdasarkan hasil penelusuran diatas, maka dapat disimpulkan bahwa klaim yang mengatakan dokter memalsukan hasil autopsi Brigadir J adalah kabar HOAKS.

Baca Juga: Cek Fakta: Istri Kadiv Propam Nonaktif Irjen Ferdy Sambo Tak Berkutik Dicecar TNI, Begini Fakta Sebenarnya

Informasi hoaks terkait istri Ferdy Sambo menyuruh dokter untuk memalsukan hasil autopsi tersebut termasuk jenis false connection, di mana judul berbeda dengan isi video.

Ironisnya, kabar hoaks video itu sudah ditonton sebanyak 37.483 dan disukai 585 kali.

Maka dari itu, kanal YouTube 212 TV tersebut, bukanlah sumber berita yang layak dipercaya.

Masyarakat Indonesia dihimbau untuk lebih bijak dalam menerima informasi yang belum jelas sumber dan asalnya

Lakukan verifikasi terlebih dahulu sebelum mempercayai sebuah kabar atau berita yang belum tantu benar adanya.

Baca Juga: Cek Fakta: Tewasnya Brigadir J di Rumah Ferdy Sambo Terekam CCTV Ketua RT, Simak Fakta Sebenarnya Disini

Carilah sumber kredibel untuk meneliti apakah kabar yang diterima sudah benar atau hanya sebuah berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Agar informasi yang dibagikan atau diberikan kepada orang lain tidak menjadi salah satu kabar simpang siur.***

Editor: Erfan Muchlisya Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah