Tips Menikmati Daging Kambing Idul Adha dengan Tetap Sehat Ala Good Doctor

- 15 Juni 2024, 16:45 WIB
Tips Menikmati Daging Kambing Idul Adha dengan Tetap Sehat Ala Good Doctor
Tips Menikmati Daging Kambing Idul Adha dengan Tetap Sehat Ala Good Doctor /

Portalnganjuk.com Idul Adha identik dengan hidangan daging kurban, dan banyak orang memilih daging kambing. Namun, kolesterol sering menjadi kekhawatiran saat mengonsumsi daging kambing.

Kolesterol sering menjadi kekhawatiran bagi banyak orang saat mengonsumsi daging kambing. Hal ini karena daging kambing memiliki kandungan lemak jenuh dan kolesterol yang lebih tinggi dibandingkan dengan daging sapi dan ayam.

Meskipun daging kambing memiliki kandungan kolesterol, bukan berarti kita harus menghindarinya sama sekali. Berikut 5 tips dari platform telemedisin Good Doctor untuk mengolah dan mengonsumsi daging kambing agar tetap sehat:

1. Hindari Santan Kental

Menghindari santan kental saat mengolah daging kambing adalah langkah tepat untuk menjaga kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki masalah tekanan darah tinggi. Santan kental memang dapat menambah kelezatan pada masakan daging kambing, namun kandungan lemak jenuh dan kolesterol di dalamnya cukup tinggi.

Konsumsi santan kental secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, yang berakibat pada peningkatan tekanan darah.

Tekanan darah tinggi merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit jantung. Mengurangi konsumsi santan kental dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko penyakit jantung.

Santan kental juga tinggi kalori. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan obesitas, yang merupakan faktor risiko lain untuk tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.

2.  Hindari Menggoreng

Menghindari menggoreng daging kambing merupakan salah satu tips penting untuk menjaga kesehatan saat menyantap hidangan Idul Adha.

Karena, menggoreng daging kambing menambahkan kalori dan lemak jenuh yang tidak sehat. Lemak jenuh berlebihan dapat meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kolesterol baik (HDL), yang berakibat pada risiko penyakit jantung.

Halaman:

Editor: Yusuf Rafii


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah