PORTAL NGANJUK – Beberapa waktu lalu, beredar sebuah video viral yang menampilkan seorang pria menendang dan membuang sesajen yang ada di Gunung Semeru.
Sontak hal tersebut langsung menuai banyak respon dari warganet. Respon tersebut kebanyakan berupa kecaman atas ulah pria tersebut sebagai tindakan yang intoleran.
Menanggapi hal itu, Kepolisian Daerah Jawa Timur langsung bertindak cepat untuk menangani kasus yang viral tersebut.
Dikutip PORTAL NGANJUK dari Antara, Kepolisian Daerah Jawa Timur telah membentuk tim untuk melakukan pengejaran terhadap seorang pria yang menendang sesajen di lokasi bencana Gunung Semeru tersebut.
“Kami sudah membentuk tim untuk melakukan pencarian pelaku,” ujar Kombes Pol Gatot Repli Handoko, selaku Kabid Humas Polda Jatim.
Gatot mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan pencarian dan pengawasan media sosial yang mengunggah video tersebut.
Baca Juga: Berniat Rekrut Mesut Ozil ke RANS Cilegon FC, Raffi Ahmad Dapat Peringatan dari Media Turki
Mengenai identitas pelaku yang diduga relawan tersebut, Gatot masih belum bisa menjelaskan secara rinci, apakah ia asli warga setempat atau pendatang.
Gatot juga mengimbau kepada seluruh masyarakat maupun relawan agar tetap menjaga kondusivitas di sekitar lokasi bencana, termasuk di Gunung Semeru.
“Karena selama ini Lumajang sudah mulai damai, mulai aman, dan mulai bagus. Jangan sampai dirusak dengan adanya video-video yang mengandung SARA dan kita harus menghormati kearifan lokal daerah situ,” kata Gatot.
Sementara itu, Alissa Wahid yang merupakan putri tertua dari Presiden Ke-4 RI juga mengomentari hal tersebut melalui akun Twitter-nya @AlissaWahid.
Baca Juga: Kisah Kesaktian Ki Ageng Selo, Manusia yang Dapat Menangkap dan Menggambar Wujud Asli Petir
“Mempersilakan kalau ada masyarakat yang yakin dengan sesajen itu tidak boleh. Tapi, memaksakan keyakinan tersebut kepada yang meyakini itu tidak boleh,” tulis Alissa dalam cuitan Twitter-nya.
”Repot memang ketemu model-model begini. Susah banget memahami bahwa dunia bukan milik kelompoknya saja,” sambungnya dalam cuitan tersebut.
Thoriqul Haq selaku Bupati Lumajang mengaku kecewa dengan apa yang telah dilakukan pria dalam video tersebut.
Menurutnya, pria tersebut bukan mengurus tugasnya, dan justru malah melanggar nilai-nilai yang ada di masyarakat lokal sekitar Gunung Semeru.
“Apa pun motifnya, tentu saya kecewa. Itu melanggar tata nilai yang kami hidup berdampingan bersama dengan seluruh agama, seluruh suku di Lumajang,” ucap Thoriq, yang akrab disapa dengan Cak Thoriq itu.
Seperti diketahui sebelumnya, beredar video viral seorang pria memakai rompi hitam memaki penggunaan sesajen di kawasan Gunung Semeru.
Dalam video tersebut, ditampilkan pria itu membuang sesajen yang ada di depannya, bahkan ada sebagian sesajen yang ditendang olehnya.***