PORTAL NGANJUK – Banyak versi yang menjelaskan tentang siapa sebenarnya sosok legenda tanah Jawa, Sabdo Palon Noyo Genggong ini.
Di kutip dari kanal YouTube Ngaji Roso, seorang ahli spiritual Yogyakarta yang kerap dipanggil Gus Roriq ini menjelaskan semua apa yang dia ketahui tentang sosok legenda tanah Jawa Sabdo Palon Noyo Genggong.
“Aslinya Sabdo Palon atau Ismoyo atau Semar, terus kakaknya Namanya noyo genggong itu dengan Syekh Subakir membuat satu perjanjian, itu sebetulnya perjanjian dari dua keturunan”. Ujar Gus Rofiq di video tersebut.
Baca Juga: Berlinang Emas, 8 Weton Ini Rezekinya Mengalir Deras Mulai September 2021!
“Yang pertama, kita bicara dari Nabi Sis, itu anak ketiga dari Nabi Adam AS, beliau itu punya istri dua, yang satu Dewi Delajah yang satunya Dewi Mulat. Dewi Delajah ini akan menurunkan para Dewa, para Jawoto. Semar atau Sabdo Palon Noyo Genggong itu adalah keturunan Nabi Sis dari Dewi Delajah, sedangkan Syekh Subakir itu dari keturunan Dewi Mulat”. Katanya
Kemudian Gus Rofiq menjelaskan tentang perjanjian Sabdo Palon Noyo Genggong atau Semar dengan Syekh Subakir.
“Jadi aslinya perjanjian itu terjadi pada tahun 1444, bukan 1520. Kalau sekarang 2021 itu sudah telat hampir 100 tahun”. Ujarnya
Lalu Gus Roriq menjelaskan tentang Sabdo Palon Nagih Janji.
“Lah kalau Sabdo Palon Nagih Janji itu karena dulu jaman Sabdo Palon dan Syekh Subakir membuat satu perjanjian itu memang masa akhir keruntuhan Majapahit saat itu. Jadi Majapahit saat itu memang dalam keadaan tidak teratur, tidak terarah, banyak perampokan, dan banyak pembunuhan disitu”. Ujarnya
Baca Juga: Roy Kiyoshi Ramal Dirinya Meninggal Sebelum Umur 40 Tahun Karena Terkena Santet!
“Disitu bebarengan dengan Syekh Subakir utusan dari Istambul, karena memang Syekh Subakir itu mewakili Agama-agama Ibrohimiyah yaitu Agama Islam yang memang risalah Muhammad ini harus mendunia”. Ungkapnya
Tak hanya mengungkap tentang siapa sosok Sabdo Palon Noyo Genggong dan perjanjianya dengan Syekh Subakir, Gus Rofiq juga mengungkap kalau Jagad tanah Jawa tidak lama lagi bakal meminta tumbal.
Gus Rofiq menjelaskan kalau perjanjian dengan Syekh Subakir telah dirusak, yang salah satunya adalah perjanjian tentang Wong Jowo ojo di Arabne, yang artinya “orang Jawab jangan di Arabkan, Dari situlah Sabdo Palon turun dan menagih janjinya.
“Kan budi perkerti ya, jaman dulu orang Jawa itu menghormati pepohonan, batu besar, gunung dan laut itu sebagai budi pekerti penghormatan pada alam semesta. Laitu sekarang ya dirusak, terus bagaimana kalau udah gini”. Ujar gus Rofiq
Baca Juga: Tak Hanya Mi Chat, 5 Aplikasi Ini Jadi Sarang Prostitusi dan Masih Beredar di Playstore!
“La besok bakal ada waktunya jagad tanah Jawa itu minta keadilan, ya mohon maaf orang luar yang tidak punya tata krama di tanah Jawa ya mohon maaf harus dikubur”. Ungkapnya
“Yang kedua, yang merusak budi pekertinya orang Jawa, dan yang membawa ajaran dari luar Jawa itu sudah membuat tentram apa membawa kerusuhan, orang-orang yang membawa ajaran Islam yang membuat rebut dan membuat panas, mohom maaf besok harus dikubur”. Imbuhnya
Gus Rofiq menjelaskan dikubur itu artinya bisa dikubur beserta tubuhnya atau juga bisa dikubur karakternya.***