PORTAL NGANJUK - Film panjang karya Winner Wijaya yang merupakan dokumenter dari kisah hidup seorang mantan tahanan politik di pulau Buru.
Film ini mengangkat kisah hidup Gregorius Soeharsojo Goenito, seorang seniman yang menjalani masa pembuangan di pulau Buru bersama para seniman LEKRA lainnya.
Gregorius Soeharsojo Goenito yang sering disapa Pak Greg ini lahir pada tahun 1936 di Madiun, Jawa Timur.
Pada tahun 1966 hingga 1969 beliau hidup dari penjara satu ke penjara lainnya tanpa adanya proses peradilan. Setelah itu, 10 tahun lamanya Pak Greg menjalani pengasingan di pulau Buru.
Sepulang dari masa pengasingannya, Pak Greg menetap di Surabaya dengan membawa sejuta kenangannya selama di pulau Buru. Kenangan itu masih melekat jelas dalam memorinya yang kemudian darinya lahir sebuah karya yang berjudul “Tiada Jalan Bertabur Bunga: Memoar Pulau Buru dalam Sketsa”.
Pada masa tuanya, beliau menghabiskan waktunya untuk berkarya. Sang seniman itu sehari-harinya disibukkan dengan melukis, menulis dan bermain musik.
Baca Juga: Film The Raid Akan Dibuat Ulang yang Bekerja Sama Dengan Netflix
Di trailer film yang berjudul Pak Greg dari Wai Apo, beliau terlihat masih sangat bersemangat menyelesaikan filmnya, meskipun usianya telah menginjak 84 tahun saat itu.