Sementara desa yang disinggahi tersebut dinamakan “Baturadi” yang selanjutnya disebut oleh masyarakat sebagai “Baturaden”.
Karena Syekh Maulana Maghribi mendapatkan kesembuhan dan keselamatan di lereng gunung Gora, maka digantilah namanya dengan sebutan “Gunung Slamet”.***