WHO juga menyatakan bahwa Covid-19 dapat menyebabkan komplikasi penyakit mental dan neurologis.
“Orang dengan gangguan mental, neurologis, atau penyalahgunaan zat juga lebih rentan terhadap infeksi SARS-Cov-2. Mereka mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk sakit yang lebih parah, bahkan kematian,” kata WHO.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa klaim Satgas Covid-19 sebut delirium adalah gejala baru yang diakibatkan oleh virus Covid-19 adalah klaim yang salah atau disinformasi.***