PORTAL NGANJUK – Depresi umumnya muncul setelah seseorang memendam sebuah tekanan dalam waktu yang lama dan tidak tertangani dengan baik.
Mengutip dari Asosiasi Psikiatri Amerika, depresi sendiri adalah penyakit medis yang umum dan serius serta memberi pengaruh negatif kepada perasaan, cara berpikir dan bagaimana penderita bertindak.
Untuk mengetahuinya tidak cukup hanya membaca tanda-tanda depresi dari internet kemudian melakukan diagnosis sendiri. Namun harus dilakukan pemeriksaan oleh ahli terkait.
Baca Juga: 6 Hal yang Harus Dilakukan Saat Terjebak Tsunami, Berikut Penjelasan dari BMKG
dr. Jiemi Ardian, Sp.KJ seorang psikiater lulusan Universitas Sebelas Maret Surakarta ini mengatakan bahwa masih banyak orang yang sulit membedakan antara depresi dan ‘hanya feeling depressed’.
“Depresi ini bukan perasaan sebenarnya, depresi ini adalah diagnosis yang harus memenuhi beberapa kriteria dan beberapa alat ukur lainnya,” Ujar Jiemi.
Faktor yang memicu munculnya depresi cukup beragam di antaranya tingkat stres yang tinggi, memiliki pengalaman traumatis, kehilangan orang terdekat, hingga mengonsumsi jenis obat tertentu.
Baca Juga: Pesawat Boeing 727-800 Jatuh di China, Inilah Kronologi Kecelakaan China Eastern Airlines
Namun ia juga menegaskan bahwa hal itu belum tentu bisa dikatergorikan sebagai depresi. Jika kondisi yang dirasakan semakin berat maka hal itu bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk asesmen selajutnya.