5 Risiko Kesehatan yang Sering Terjadi pada Jamaah Haji. Simak Cara Mencegahnya!

- 2 Mei 2024, 21:03 WIB
5 Risiko Kesehatan yang Sering Terjadi pada Jamaah Haji. Simak Cara Mencegahnya!
5 Risiko Kesehatan yang Sering Terjadi pada Jamaah Haji. Simak Cara Mencegahnya! /Ilustrasi - Calon haji Kotawaringin Timur menjalani praktik tawaf di kompleks Islamic Center Sampit,/

Portalnganjuk.com Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan bagi umat Islam yang mampu. Ibadah ini menuntut jamaah untuk melakukan perjalanan jauh dan melakukan berbagai aktivitas fisik, seperti thawaf, sa'i, dan wukuf.
Ibadah haji termasuk ibadah fisik yang menuntut jamaah untuk tetap sehat dan bugar selama berada di Arab Saudi.  Cuaca panas di Arab Saudi dan padatnya aktivitas selama ibadah haji dapat meningkatkan risiko kesehatan jamaah
Cuaca yang panas dan padatnya aktivitas selama ibadah haji dapat meningkatkan risiko kesehatan jamaah. Berikut 5 risiko kesehatan yang sering terjadi pada jamaah haji dan cara mencegahnya:
1. Kelelahan dan Heat Stroke
Kelelahan akibat tidak terbiasa bergerak dalam waktu yang cukup lama dan heat stroke merupakan salah satu dari lima risiko kesehatan yang sering terjadi pada jamaah haji.
Heat stroke atau serangan panas adalah kondisi di mana tubuh tidak lagi mampu mengontrol suhu karena cuaca yang panas ekstrem, sehingga mekanisme pendinginan tubuh terganggu. Hal ini dapat menyebabkan berbagai gejala serius, seperti:
Tubuh gemetar
Tidak berkeringat
Kebingungan
Pingsan
Koma

Cara mencegah heat stroke pada jamaah haji:

Minum air putih yang cukup, minimal 2 liter per hari.
Hindari aktivitas berlebihan di bawah terik matahari.
Istirahat yang cukup.
Gunakan pakaian berwarna cerah dan longgar.
Pakai topi, kacamata hitam, dan masker.
Makan makanan yang bergizi seimbang.
Hindari konsumsi alkohol dan kafein.
Perhatikan kondisi kesehatan, segera hubungi petugas kesehatan jika mengalami gejala heat stroke.
2. Pneumonia (Radang Paru-paru)
Pneumonia atau radang paru-paru merupakan salah satu risiko kesehatan yang sering terjadi pada jamaah haji. Penyakit ini disebabkan oleh virus atau bakteri yang mudah menular di tempat ramai dan berpolusi, seperti di Masjidil Haram dan Mina.
Berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk melindungi diri dari pneumonia saat ibadah haji:

Vaksinasi Influenza dan Pneumonia

Lakukan vaksinasi influenza dan pneumonia minimal 6 minggu sebelum keberangkatan. Vaksin ini membantu meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus dan bakteri penyebab pneumonia.

Gunakan Masker di Tempat Ramai

Selalu gunakan masker saat berada di tempat ramai, seperti Masjidil Haram, Mina, dan Arafah. Masker membantu menyaring udara dan mencegah penularan virus dan bakteri melalui droplet (percikan ludah) saat batuk atau bersin.

Menjaga Kebersihan Tangan

Sering-seringlah cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan, setelah buang air kecil dan besar, dan setelah menyentuh benda di tempat umum. Jika tidak memungkinkan untuk cuci tangan dengan sabun dan air, gunakan hand sanitizer yang mengandung minimal 60% alkohol.

Hindari Kontak dengan Orang Sakit

Hindari kontak dekat dengan orang yang sedang batuk atau pilek. Jaga jarak minimal 1 meter dari orang yang sakit.

Menjaga Daya Tahan Tubuh

Konsumsi makanan bergizi seimbang dan perbanyak konsumsi buah dan sayur. Minum air putih yang cukup untuk menghindari dehidrasi. Istirahat yang cukup dan kelola stres dengan baik. Dan juga hindari merokok dan konsumsi alkohol berlebihan.

Etika Batuk dan Bersin

Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin. Buang tisu bekas pada tempat sampah yang tertutup. Jika tidak memiliki tisu, batuk atau bersin pada bagian dalam siku.

Segera Hubungi Petugas Kesehatan

Halaman:

Editor: Yusuf Rafii


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah