Benarkah Wanita Lebih Berisiko Mengalami Migrain Dibandingkan Laki-laki? Begini Penjelasan dr. Restu Susanti

- 15 Juni 2024, 16:40 WIB
Benarkah Wanita Lebih Berisiko Mengalami Migrain Dibandingkan Laki-laki? Begini Penjelasan dr. Restu Susanti
Benarkah Wanita Lebih Berisiko Mengalami Migrain Dibandingkan Laki-laki? Begini Penjelasan dr. Restu Susanti /pixabay.com/

Portalnganjuk.com Migrain adalah sakit kepala berulang yang sering kali terasa di satu sisi kepala. Migrain dapat menyebabkan rasa sakit yang parah, mual, muntah, dan kepekaan terhadap cahaya dan suara.

Menurut dr. Restu Susanti, Sp.N(K). M.Biomed, dokter spesialis neurologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, perempuan memang memiliki peluang 3-4 kali lebih tinggi untuk menderita migrain dibandingkan laki-laki.

"Perempuan mempunyai peluang untuk menderita migrain tiga sampai empat kali lebih sering dibandingkan pria," kata dr. Restu Susanti.

Faktor Risiko Migrain pada Wanita

Menurut dokter sekaligus dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, dr. Restu Susanti, Sp.N(K). M.Biomed. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko migrain pada wanita meliputi:

1.  Faktor Hormon

Fluktuasi hormon estrogen dan progesteron selama siklus menstruasi, kehamilan, dan menopause dapat memicu migrain pada wanita. Kadar estrogen yang tinggi umumnya terjadi pada fase ovulasi dan menjelang menstruasi, dan di saat inilah migrain sering terjadi pada wanita.

"Pada wanita akan terjadi perubahan hormonal mulai dari pubertas, menstruasi, hamil, dan menopause. Dikatakan bahwa pada wanita estrogen memegang peran penting terhadap CGRP sebagai pencetus migrain," kata dr. Restu Susanti.

2.  Faktor Genetik

Migrain memiliki faktor keturunan. Jika Anda memiliki keluarga dengan riwayat migrain, Anda lebih berisiko mengalaminya. Penelitian menunjukkan bahwa gen yang terkait dengan migrain lebih sering ditemukan pada wanita dibandingkan pria.

"Apabila hal ini (migrain) terus berlanjut, tentu dampak yang didapatkan adalah penderita yang memiliki anak akan mempengaruhi parenting dan prestasi akademik anaknya," ungkap dr. Restu Susanti..

3.  Faktor Biologis

Perbedaan struktur dan fungsi otak antara wanita dan pria juga dapat berperan dalam risiko migrain. Wanita memiliki lebih banyak reseptor serotonin di otaknya, yang dapat membuat mereka lebih sensitif terhadap faktor pemicu migrain.

Halaman:

Editor: Yusuf Rafii


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah