Puasa Syawal atau Mengqadha Puasa Ramadhan? Bagaimana Hukumnya Menurut Para Ulama?

18 April 2023, 16:05 WIB
Puasa Syawal atau Mengqadha Puasa Ramadhan? Bagaimana Hukumnya Menurut Para Ulama? /Pexel/ Rodnae Production/

PORTAL NGANJUK – Puasa saat bulan Ramadhan, merupakan salah satu Rukun Islam yang wajib dilakukan Umat Muslim. Namun tidak jarang beberapa Umat Muslim berhalangan atau sedang tidak mampu saat itu menunaikan kewajiban puasa.

Beberapa Umat Muslim masih bingung untuk mengganti Puasa yang perlu diganti di saat bulan suci Ramadhan belum bisa menunaikan puasanya.

Haruskah bayar hutang puasa ramadhan terlebih dahulu atau langsung menunaikan puasa syawalnya? Mana yang harus didahulukan?

Bagi beberapa umat Muslim yang sedang kebingungan dengan panduan mengenai Puasa Syawal, mengingat Lebaran 2023 tinggal menunggu beberapa hari lagi. Simaklah penjelasan dari para ulama.

Bayar Hutang Puasa Dahulu atau Langsung Menunaikan Puasa Syawal?

Mengenai pertanyaan tersebut, terdapat dua jawaban dari para ulama, untuk jawaban yang pertama, mengharamkan.

Dari ulama penulis kitab Hasyiah Al Jamal ‘ala Syarh al-Minhaj, Syaikh Sulaiman al Jamal, memberikan fatwa nya jika haram hukumnya untuk memutuskan Puasa Syawal dulu sebelum bayar utang puasa Ramadhan.

Namun hukum haram tersebut hanya berlaku untuk yang sengaja tidak menunaikan puasa Ramadhan.

Bukan karena udzur, sehingga tidak bisa menjalankan kewajiban menunaikan puasa Ramadhan tersebut.

“Jika seorang sengaja tidak melakukan puasa Ramadhan, maka haram baginya melakukan puasa enam hari bulan Syawal, selain (mengganti) puasa Ramadhan.

Hal ini karena dia wajib mengganti puasa Ramadhan dengan segera,” ujar ulama Syaikh Sulaiman al Jamal.

Dalam fatwah tersebut, bermaksud jika umat Muslim yang sengaja tidak menjalankan puasa Ramadhan, wajib mengqadha puasa Ramadhan tersebut terlebih dahulu.

Baru boleh melaksanakan Puasa Syawal yang secara waktu masih panjang, yaitu selama sebulan penuh setelah bulan puasa.

Yang kedua, Puasa Syawal dulu, baru mengganti puasa ramadhan yang tertunda. Hukumnya boleh dilakukan.

Jika Umat Muslim dengan sengaja tidak menunaikan kewajiban puasa Ramadhan karena uzur, saat Syawal nanti boleh mendahulukannya, dibandingkan mengqadha puasa Ramadhan.

“Jika seseorang tidak berpuasa di bulan Ramadhan karena ada udzur, misalkan karena sakit atau karena haid, maka boleh langsung berpuasa enam hari di bulan Syawal,” kata beberapa ulama, bersumber dari laman resmi Kemenag.

Manfaat Puasa Syawal

Puasa Syawal sangat digemari beberapa Umat Muslim untuk dilakukan setelah puasa Ramadhan berakhir. Hal tersebut dilakukan sebab memiliki banyak manfaat yang bisa diperoleh umat Muslim.

Hal tersebut disampaikan oleh Penyuluh Agama Fungsional KanKemenag Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan, Hasbi Mustofa.

Manfaat pertama merupakan menjadi pelengkap dan penyempurna puasa Ramadhan yang sudah berakhir.

Beberapa manfaat lain, adalah jika Umat Muslim menunaikan puasa Syawal akan membuat pahala dan amal yang diperbuat di bulan puasa Ramadhan tidak akan putus begitu saja.

Amalan yang dilakukan pada bulan Ramadhan akan tetap berlanjut, di bulan setelah bulan puasa.

“Orang yang setelah Ramadhan berpuasa bagaikan orang yang cepat-cepat kembali dari pelariannya yaitu orang baru lari dari peperangan fisabilillah lantas kembali lagi,” ujar Hasbi Mustofa, pada laman Kemenag Sumsel.***

Editor: Muhafi Ali Fakhri

Sumber: Kemenag

Tags

Terkini

Terpopuler