Puasa Syawal Apa Boleh Digabung dengan Qadha Ramadhan? Simak Penjelasan Berikut Ini

20 April 2023, 21:15 WIB
Ilustrasi, berikut jawaban haruskah bayar utang puasa Ramadhan dulu sebelum Puasa Syawal, berikut selengkapnya. /Pixabay/aditya_wicak/

PORTAL NGANJUK – Bagi beberapa individu yang memiliki keleluasaan untuk tidak berpuasa pada bulan Ramadhan, tetaplah wajib untuk mengqodhanya.

Mengqodho puasa Ramadhan dapat dilaksanakan kapan saja, akan tetapi lebih baik jika dilakukan dengan segera.

Terlebih lagi, jika seseorang meninggalkan puasa Ramadhan dengan sengaja, maka ia wajib segera mengqodhonya.

Baca Juga: Terupdate! Jadwal Imsak dan Buka Puasa Wilayah Kediri Hari Jumat 21 April 2023

Mereka yang sengaja tidak berpuasa pada bulan Ramadhan harus segera mengqodhonya pada bulan Syawal.

Lantas, apakah boleh menggabungkan puasa qodho Ramadhan dengan puasa sunnah Syawal? Simak penjelasan dari para ulama pada artikel ini.

Pada tanggal 20 April 2023, Portal Nganjuk merangkum dari berbagai sumber mengenai perbedaan pendapat para ulama mengenai hukum menggabungkan puasa sunnah Syawal dengan puasa qadha Ramadan sebagai berikut:

Menurut Imam Ibnu Hajar, jika seseorang berniat berpuasa qadha Ramadhan di bulan Syawal dan juga berniat untuk berpuasa sunnah Syawal, maka puasanya sah. Bahkan, orang yang melakukannya akan mendapatkan dua pahala, yaitu pahala puasa qadha dan puasa sunnah Syawal.

Baca Juga: Terupdate! Jadwal Imsak dan Buka Puasa Wilayah Surabaya Hari Jumat 21 April 2023

Menurut Al Imam Romli, puasa qadha Ramadhan di bulan Syawal juga sah. Dalam hal ini, secara otomatis, seseorang akan mendapatkan pahala dari puasa qadha dan puasa sunnah Syawal meskipun tidak berniat berpuasa sunnah enam hari di bulan Syawal.

Menurut Imam Bamakhromah, jika seseorang berniat berpuasa qadha Ramadhan di bulan Syawal dan juga berniat berpuasa sunnah enam hari di bulan Syawal, maka puasanya tidak sah. Dalam hal ini, seseorang tidak akan mendapatkan pahala dari puasa qadha atau puasa sunnah Syawal.


Dikutip Portal Nganjuk dari halaman Tebuireng.online, Jika seseorang tidak melakukan puasa Syawal setelah Ramadan, maka pahalanya hanya setara dengan 10 bulan saja, seperti yang dijelaskan dalam kitab al Bujairami alal Khatib.

من صام رمضان ثم أتبعه ستا من شوال كان كصيام الدهر

Dari hadis ini, dapat disimpulkan bahwa orang yang belum menyelesaikan puasa Ramadan karena alasan tertentu, tidak disunahkan untuk berpuasa Syawal.

Namun, pendapat Abu Zur'ah berbeda dengan hal ini. Meskipun masih mendapatkan keutamaan berpuasa, tetapi tidak mendapatkan pahala seperti yang terdapat dalam hadis tersebut, karena hubungannya dengan puasa Ramadan. Oleh karena itu, seseorang yang masih memiliki hutang puasa Ramadan harus menyelesaikannya terlebih dahulu, sebelum berpuasa Syawal.

Semua produk fikih adalah hasil dari ijtihad ulama, sehingga ada ulama yang memiliki pendapat yang berbeda tentang hal ini. Konsep taba'iyyah (subordinasi) menyatakan bahwa puasa Syawal harus dilakukan setelah menyelesaikan puasa Ramadan.

Namun, konsep taba'iyyah juga mencakup taqdiriyyah (kira-kira) yang memungkinkan seseorang untuk berpuasa Syawal terlebih dahulu, baru menyelesaikan hutang puasa Ramadan. Konsep ini juga mencakup mutaakhirah (pengakhiran) yang berarti bahwa "menganut" tidak selalu berada di belakang.

Terkadang ada "menganut" yang berada di depan, seperti shalat qabliyah yang dilakukan sebelum shalat fardhu. Dengan pemahaman seperti ini, maka disunahkan untuk berpuasa Syawal meskipun masih memiliki hutang puasa Ramadan.

Namun, hutang puasa yang dimaksud hanya hutang yang disebabkan oleh alasan tertentu, seperti datangnya bulan, sakit, atau perjalanan. Jika hutang puasa tersebut disebabkan oleh kelalaian tanpa alasan yang jelas, maka berpuasa Syawal tetap tidak diperbolehkan. ***

Terlepas dari pemaparan tersebut والله أعلمُ بالـصـواب

Editor: Aditya Yalasena

Tags

Terkini

Terpopuler