Arab Saudi Peringatkan Warga Untuk Tak Bepergian Ke Lebanon, Berikut Ini Penjelasannya

6 Agustus 2023, 19:36 WIB
Arab Saudi Peringatkan Warga Untuk Tak Bepergian Ke Lebanon, Berikut Ini Penjelasannya /

PORTAL NGANJUK - Kedutaan Kerajaan Arab Saudi untuk Republik Lebanon ingin memperingatkan warga yang terhormat agar tidak hadir dan mendekati daerah menyaksikan konflik bersenjata dalam pernyataannya akun twitter.

Kuwait juga mengeluarkan peringatan pada Sabtu pagi yang meminta warga Kuwait di Lebanon untuk tetap waspada dan menghindari dalam sebuah akun twitter.

"warga negara untuk segera meninggalkan wilayah Lebanon, dan pentingnya mematuhi keputusan untuk mencegah orang Saudi bepergian ke Lebanon”.

Baca Juga: Simak Niat Bacaan Puasa Tasua dan Asyura Muharram Beserta Keutamaan Amalannya

Pernyataan Saudi muncul meskipun relatif tenang yang telah mendominasi kamp Ain al-Hilweh sejak kemarin, setelah kesepakatan gencatan senjata antara faksi-faksi Palestina yang berkonflik di dalam kamp Ain al-Hilweh di Lebanon.

"area gangguan keamanan" tetapi berhenti meminta mereka untuk meninggalkan negara itu, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Kuwait yang diposting di twitter.

Pada 1 Agustus 2023, Inggris juga memperbarui saran perjalanannya untuk Lebanon, menyarankan agar "semua kecuali perjalanan penting" ke bagian selatan Lebanon dekat kamp Palestina di Ain el-Hilweh.

Sedikitnya 13 orang, kebanyakan dari mereka militan, tewas dalam pertempuran yang pecah di kamp tersebut pada 29 Juli antara faksi utama Fatah dan kelompok Islam garis keras, kata sumber keamanan di kamp tersebut.

Baca Juga: Inilah Bacaan Beserta Doa Ketika Menyembelih Hewan Qurban Lebaran Idul Adha 2023

Ain el-Hilweh adalah yang terbesar dari 12 kamp Palestina di Lebanon, menampung sekitar 80.000 hingga 250.000 pengungsi Palestina di seluruh negeri, menurut badan PBB untuk pengungsi dari Palestina.

Organisasi yang didirikan di Lebanon pada tahun 1948 setelah Israel dibentuk, kemudian menuduh kelompok bersenjata yakni Jund al-Sham dan al-Shabab al-Muslim.

Dikabarkan telah menembak mati seorang jenderal militer Fatah, Abu Ashraf al-Armoushi, di kamp tersebut.

Menurut Maher Shabaita, kepala Fatah di wilayah Sidon, faksi Palestina di kamp tersebut telah membentuk komite investigasi.

Gunanya untuk mencari tahu siapa yang bertanggung jawab atas pembunuhan al-Armoushi dan akan menyerahkan mereka ke pengadilan Lebanon untuk diadili.

Editor: Muhafi Ali Fakhri

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler