“Ketika saudara mereka (Nuh) berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa? Sesungguhnya aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu.” (QS. asy-Syu’ara: 106- 107)
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa kaum Nabi Nuh A.S mendustakan apa yang dibawa oleh Nabi Nuh. Lalu, Allah SWT menegaskan bahwa Nabi Nuh termasuk orang yang amanah atau dapat dipercaya.
- At-Tabligh
Sifat selanjutnya yaitu At-Tabligh yang berarti menyampaikan wahyu. Sebagai utusan, sudah pasti setiap Rasul akan menyampaikan wahyu dan tidak ada satupun wahyu yang disembunyikan.
Seperti halnya Nabi Muhammad SAW yang menyampaikan semua ayat-ayat Al-Quran kepada umatnya dan tidak ada satupun yang disembunyikan.
Sebagaimana diriwayatkan dalam hadits bahwasanya sayyidina Ali berkata :“Demi Zat yang membelah biji dan melepas napas, tiada yang disembunyikan kecuali pemahaman seseorang terhadap al-Qur’an.“
Hal tersebut juga tertulis dalam surah Q.S. Al-Maidah ayat 67 yang berbunyi:
يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ ۖ وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ ۚ وَاللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
Artinya:
“Wahai rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.” (QS. al-Maidah: 67)
- Al-Fatanah
Sifat yang terakhir adalah Al-Fatanah, yang berarti Rasul memiliki kecerdasan yang tinggi agar mampu memberi penjelasan pada kaum yang belum berada dijalan Allah SWT dan mengajak mereka untuk berada dijalan-Nya.