Ahli Ungkap Konsumsi Maakanan Berbasis Tepung Dapat Tingkatkan Resiko Kematian

- 11 Oktober 2021, 08:30 WIB
Ahli Ungkap Konsumsi Maakanan Berbasis Tepung Dapat Tingkatkan Resiko Kematian.
Ahli Ungkap Konsumsi Maakanan Berbasis Tepung Dapat Tingkatkan Resiko Kematian. /Bruno /Germany/PIXABAY/Bru-nO

PORTAL NGANJUK - Sebuah studi baru menemukan bahwa mengonsumsi makanan ringan bertepung meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung, kanker, dan semua penyebab lainnya hingga 50 persen.

Studi baru yang dipublikasikan dalam Journal of American Heart Association ini melihat pola makan dan waktu asupan makanan dari 21.503 peserta selama 12 tahun.

Seperti dilansir dari PMJ News, penelitan menemukan konsumsi makanan ringan bertepung tinggi dikaitkan dengan 50 persen peningkatan risiko kematian dan 57 persen peningkatan risiko kematian terkait penyakit jantung.

Baca Juga: Pasangan Gay Ragil-Frederik Kini Miliki Anak, Netizen Bingung Soal Kehamilan!

Sementara makan buah saat makan siang dan sayuran saat makan malam menyebabkan penurunan risiko kematian akibat penyakit jantung, kanker, atau penyebab apa pun.

"Orang-orang semakin khawatir tentang apa yang mereka makan dan juga kapan mereka makan," ujar peneliti yang memimpin penelitian tersebut, Ying Li.

Profesor di departemen nutrisi dan kebersihan makanan di Harbin Medical University School of Public Health di Harbin, China, ini menjelaskan bahwa peneliti mengategorikan jenis makanan yang dimakan peserta menjadi tiga kelompok utama.

Ketiganya yakni sarapan barat (sarapan bertepung dan sarapan buah), makan siang barat (makan siang sayuran dan makan siang buah dan untuk makan malam), dan makan malam barat(makan malam sayur dan makan malam buah).

Baca Juga: Nasib Pasangan Risky Billiar-Lesti Kejora Kini Menyedihkan Terlilit Banyak Hutang!

Halaman:

Editor: Christian Rangga Bagaskara

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah