Benarkah Air Mani Itu Najis? Ini Kata Gus Baha

- 11 Januari 2022, 15:00 WIB
Air mani merupakan salah satu bagian yang penting dari sistem reproduksi pria, dimana air mani adalah cairan berwarna putih keruh yang diproduksi pria saat ejakulasi.
Air mani merupakan salah satu bagian yang penting dari sistem reproduksi pria, dimana air mani adalah cairan berwarna putih keruh yang diproduksi pria saat ejakulasi. /Tangkap layar kanal YouTube/Najwa Shihab

PORTAL NGANJUK – Sebagian orang Khususnya laki-laki pasti pernah mendengar tentang air mani yang disebutkan najis.

Air mani merupakan salah satu bagian yang penting dari sistem reproduksi pria, dimana air mani adalah cairan berwarna putih keruh yang diproduksi pria saat ejakulasi.

Bagi laki-laki, air mani adalah sesuatu yang sering kali dipertanyakan apakah memang najis ataupun tidak.

Baca Juga: Sempat Ngaku Sakit, Ferdinan Hutahaean Kini Resmi Ditahan Polisi, Penyidik Khawatir Ferdinand Melarikan Diri

Banyak laki-laki yang kebingungan apakah perlu mandi wajib setelah keluar air mani dari dirinya.

Sesuatu yang terkena najis pasti itu menjadi najis hal tersebut merupakan kaidah yang diakui semua ulama diseluruh dunia.

Tetapi Gus baha menyebutkan jika secara riwayat, Sayidah Aisyah sering mengerok mani dari bajunya Rasulullah.

Baca Juga: Ini Tanggapan Mbah Harjo Terkait Video Viral Sosok Pria yang Tendang Sesajen di Semeru

Kemudian Nabi sholat dan tidak membasuh baju itu, dari riwayat itu mau tidak mau ulama seluruh dunia sepakat mengatakan mani itu suci.

Padahal hal tersebut menyalahi teori Qiyas Jali dimana mani keluar dari tempat keluarnya kencing.

Hal tersebut juga pernah menjadi perdebatan dikalangan para ulama dimana imam Syafi’i sampai disebut penolong sunnah waktu itu.

Baca Juga: Ayam Berkokok di Malam Hari Pertanda Buruk? Begini Menurut Primbon Jawa

Dalam logikanya, sesuatu yang keluar dari tempat yang najis pasti juga ikut najis walaupun hal yang keluar tersebut sebelumnya suci.

Jadi dalam Fikih sekalipun, jika Nabi sudah bersabda Qiyas Jali pun jadi tidak berguna.

Jadi jika Nabi sudah bersabda, maka kita harus menurut karena agama adalah miliknya.

Baca Juga: Jadwal Timnas Indonesia, FIFA Matchday Melawan Bangladesh

Banyak sekali orang-orang yang sering memperdebatkan tentang hukum agama, jika Nabi sudah bilang hal tersebut benar tidak perlu diperdebatkan lagi.

“Kita ber-fikih itu berdasarkan sabda Nabi, yang punya islam itu nabi jadi kalau nabi bilang tidak najis nggak usah diperdebatkan lagi,” Kata Gus Baha dalam video YouTube akun Santri Gayeng.***

Editor: Christian Rangga Bagaskara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah