Tips Mendidik Anak Islami di Saat Daya Ingat Mereka Masih Tajam

- 1 Maret 2022, 19:15 WIB
7 Cara Ampuh Membuat Anak Sholat Tanpa Debat/Pixabay
7 Cara Ampuh Membuat Anak Sholat Tanpa Debat/Pixabay /


PORTAL NGANJUK
Salah satu karakter anak usia 2-7 tahun adalah memiliki daya memori yang tajam.

Memori yang mereka miliki masih bersih dan terbebas dari keburukan, karena itu jangan diisi dengan kontaminan keburukan dan kejelekan.

Semakin tinggi repetisi fakta yang diserap baik melalui penglihatan maupun pendengaran, semakin menancap kuat ke dalam memorinya.

Di suia terebut, kemampuan anak menghafal sangat tinggi, namun belum diiringi dengan pemahaman.

Tak sedikit orang tua yang memanfaatkan masa emas tersebut dengan mengarahkan mereka untuk menghafal Al-quran dan hadist.

Baca Juga: Resep Ayam Saus Mentega yang Lezat, Manis dan Gurih, Siap Menggoyang Lidah Anda

Patut diingat oleh setiap orang tua, bahwa anak-anak juga memiliki keinginan, hendaknya orang tua tidak memaksakan anak dalam menghafal Al-quran.

Jika dipaksa menghafal, anak cenderung menolak dan tidak menyukai sesuatu yang dihafalnya.

Dalam kajiannya, Ustadz Abu Salma Muhammad menjabarkan beberapa kiat bagi orang tua mendidik anak di masa memori anak yang tajam tersebut.

1. Memperbanyak Mengulang-ulang perkataan dan perbuatan baik

Orang tua perlu memilii ilmunya dan mengamalkannya, salah satunya adalah adab.

Semisal, saat sebelum makan, orang tua mengucap basmalah, lalu menggunakan tangan kanan untuk makan.

Baca Juga: Tahu Walik Sambal Colo-Colo Enak dan Krispi, Begini Resep ala Chef Arnold

Sambil mengucapkan misal, “alhamdulillah ada makanan, ayah makan dengan tangan kanan karena mencontoh Rasulullah. Dan kata Rasulullah juga, makan dengan kiri seperti syaithon.”

2. Mendorong untuk mengahafal Al-quran, hadist-hadist nabi, doa dan dzikir, dan syair yang bermanfaat dalam bidang pengajaran.

Mendorong anak untuk menghafal tidaklah mengapa, namun cara yang digunakan untuk anak-anak usia 2-7 tahun berbeda dengan anak yang lebih besar atau orang dewasa.

Gunakan cara yang disukai anak, yang menyenangkan bari mereka, dan penting untuk membentuk rasa senang anak terlebih dahulu.

Anak-anak akan lebih mudah menghafal dengan menggunakan irama.

3. Lakukan pendekatan berikut untuk membuatnya terbiasa
1. Tahbib yaitu menjadikan cinta atau senang.

Awali dengan menumbuhkan cinta dan senangnya terlebih dahulu, berikan mereka contoh, motivasi, dan sentuh hatinya.

2. Ta’wid yang artinya membiasakan.

Diawali dengan membiasakan, akhirnya menjadi terbiasa dan bisa.

3. Tadrij yaitu bertahap

Lakukan sedikit demi sedikit, dan bertahap.

4. Tikrar, mengulang atau repetisi

Mengulang-ulang kegiatan dan prosesnya sehingga anak terbiasa dan mengingat tindakan tersebut.

5. Istimror, yang artinya berkelanjutan.

Dengan terbiasanya sang anak dan mengingat semuanya, akhirnya menjadi berkelanjutan dan berkesinambungan hingga terbentuk dalam dirinya dan terbawa hingga dewasa.

Adalah baik jika orang tua ingin mendorong dan memotivasi anak untuk menghafal Al-quran di usia dini, namun terdapat beberapa catatan yang harus diperhatikan, yaitu :

1. Fokus sebelum mendorong anak menghafal Alquran, terlebih dahulu yang diajarkan bagi anak adalah aqidah dan menumbuhkan kecintaan pada Allah Ta’ala dan juga Al-quran.
2. Utamakan agar anak dapat menghafal surat-surat yang memadai untuk mereka lakukan saat shalat, yaitu surat-surat pendek.
3. Meski daya ingat mereka sangat tinggi, namun tetap masing-masing anak memiliki kadar yang berbeda-beda.
4. Jika ingin anak menghafal Al-quran, orang tua juga harus bergiat dalam upaya menghafal Al-quran.

Atau setidaknya senantiasa berupaya dekat dengan Al-quran agar anak dapat mencontoh perilaku orang tuanya tersebut.

5. Jika orang tua ingin anak meniru para orang shalih terdahulu yang bisa hafal Al-quran di masa kecil mereka, maka orang tua juga sepatutnya berupaya meniru bagaimana orang tua para orang shalih mendidik anak-anak mereka.

Demikian beberapa cara mendidik anak saat daya ingatnya masih tajam di usia 2-7 tahun.

Semoga kita semua dikaruniai anak-anak dan keturunan yang shalih dan shalihah.***

Editor: Christian Rangga Bagaskara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah