Simpang Siur Ulama Megatakan Ibadah Belum Tentu Diterima, Gus Baha: Saya Tidak Setuju

- 29 Maret 2022, 17:21 WIB
Gus Baha membahas soal rahasia dan keistimewaan angka 7
Gus Baha membahas soal rahasia dan keistimewaan angka 7 /YouTube Narasi/

PORTAL NGANJUK – Seorang muslim wajib hukumnya beribadah kepada sang pencipta.

Keimaan dan ketaatan seorang muslim, bisa dilihat dari seberapa sering ibadahnya.

Beribadah dalam arti umum sangat luas cakupannya. Kita bekerja sehari-hari saja juga termasuk ibadah.

Namun, esensi suatu ibadah apa cukup sampai di situ? Karena setiap orang punya pemahaman masing-masing terkait ibadahnya.

Seseorang melaksanaan ibadah sesuai dengan tata cara dan aturan yang berlaku.

Baca Juga: Sempat Diharamkan, Ki Seno: Wayang Kulit Bukan Hanya Tontonan tapi Juga Tuntunan   

Uniknya bagi yang beda pendapat atau beda aliran, aturan yang berlaku bisa saja berbeda dengan yang lainnya.

Bagi setiap muslim, melaksanakan ibadah yang paling umum adalah melaksanakan rukun-rukun islam.

Sering kali kita merasa apakah ibadah kita diterima atau tidak. Sejatinya manusia tidak ada yang tahu.

Mengacu pada dalil serta hadis yang beredar, terdapat banyak sekali versi.

Perbedaan tersebut sering disalah artikan. Semacam deklarasi bahwa ibadah yang diterima adalah yang seperti disebutkan.

Terlebih lagi jika ada seorang tokoh yang menjustifikasi suatu hal dengan lebel ibadah tidak diterima.

Padahal hakikat ibadah terletak pada niat serta keikhlasan hati masing-masing orang.

Baca Juga: Berikut 5 Jenis Layar Ponsel yang Paling Populer, Simak Kebelihan dan Kekurangannya

Jika kita berpikiran sempit, dan hanya terpaku pada dalil atau hadis , bijakkah kita dalam menyikapi suatu hal?

Padahal masing-masing orang punya kendala yang berbeda dan latar belakang yang berbeda.

Dikutip oleh PORTAL NGANJUK dari akun Instagram @kajian.gusbaha, berikut keterangan Gus Baha.

Bahaudin Nursalim atau yang lebih akrab disapa Gus Baha ini  memberikan pernyataannya terkait masalah ibadah.

“Saya tidak setuju dengan para ulama yang selalu menyatakan kalau ibadah kita beum diterima oleh Allah. Logikanya tidak bisa seperti itu. Kita mau beribadah saja sudah luar biasa. Sudah harus bersyukur. Orang seperti kita masih diberi rahmat dan nikmat untuk melakukan ibadah,” ujar Gus Baha.

Gus Baha menyikapi dengan bahasa yang lunak. Tidak memberatkan tidak pula menyepelekan.

Baca Juga: Rekomendasi 3 Film Dokumenter yang Mengangkat Isu Batu Bara, Produksi Watchdoc

Terkait bab ibadah ternyata bisa disikapi dengan se-simpel mungkin guna menghindari konflik akibat perbedaan pendapat.

Gus Baha menabahkan kita harus mensyukuri sujud. Menikmati setiap sujud seorang hamba kepada Tuhannya itu sangat mulia.

Sujud yang dilakukan seorang muslim adalah prestasi yang luar biasa. Karena itu orang yang melakukan sholat harus merasa bahagia.

Dengan sujud itu, kita bisa percaya diri menghadap Allah di akhirat. Kita ini harus meyakini kalau sujud bisa terjadi atas takdir Allah.*** 

Editor: Christian Rangga Bagaskara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah