Maksud ‘berdiri’ dengan keimanan dan keikhlasan kepada Allah pada hadist diatas adalah ikut menyemarakkan malam-malam ramadhan dengan ibadah.
Baca Juga: Ade Armando Diamuk Massa hingga Ditelanjangi dalam Aksi Demo 11 April 2022
Ibadah dan shalat malam itu dilakukan hanya karena mengharapkan pahala dari Allah SWT dan ikhlas hanya untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Hal ini juga diteladankan Rasulullah dan para sahabat pada masa dahulu.
Rasulullah dan para sahabat melakukan qiyamul lail pada sebagian malam-malam pada bulan ramadhan dan meninggalkannya pada sebagian yang lain.
Rasulullah melakukan itu karena khwatair umat beliau akan diwajibkan qiyamul lain pada setiap malam hari di bulan ramadhan.
Hal ini juga disebutkan dalam satu hadist sabdaRasulullah yang artinya,
“Aku khawatir qiyamul lain (pada saat ramadhan) terwajibkan atas kalian.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Setelah Nabi wafat hal ini diteruskan oleh para sahabat nabi yakni Umar bin Khattab, Ubai bin Kaab dan Tamim Ad-Dari.
Semangat qiyamul lail adalah khusyuk, tunduk, merendahkan diri dan serius menghamba kepada Allah SWT.