Keesokan harinya, mereka pun berangkat menuju balai Desa disana yang nantinya mereka untuk berdakwah, karena beberapa warga sudah menunggu disana.
Akan tetapi, saat di perjalanan menuju Balai Desa, angin berhembus kencang disertai badai pasir yang membuat mereka sangat bingung.
Karena awalnya, cuaca sangat cerah dan mereka sudah merasakan ada keanehan dan kejanggalan.
Akan tetapi, mereka tidak henti-hentinya terus berzikir. lalu salah satu lelaki paruh baya menghampiri mereka dan berkata "sudah diperingati tapi kalian tidak mau mendengar, tanggung sendiri akibatnya" kata orang tersebut, lalu pergi lagi.
Mereka pun mulai tersadar, bahwa Ini semua perbuatan Dukun tersebut kepada mereka.
Tetapi mereka tetap diam ditempat, sambil berpegangan satu sama lain menghadapi angin yang kencang disertai pasir itu. tapi mereka tidak henti-hentinya terus menerus berzikir, Meminta perlindungan kepada Allah SWT.
Akan tetapi yang lebih mengejutkan, jika mereka semua mencium bau minyak wangi yang biasa dipakai Habib Lutfi bin Yahya, sehingga mereka merasa bahwa, Habib Lutfi sedang bersama mereka.
Setelah kemunculan bau Minyak wangi itu, tiba-tiba angin yang kencang dan disertai pasir itu mulai reda.
Setelah mereka pulang dari berdakwah, mereka langsung menuju Pekalongan. untuk menemui sang Guru.