PORTAL NGANJUK - Bulan penuh berkah salah satunya termuat dalam Rabiul Awal, biasa mengenang peristiwa lahirnya Nabi Muhammad SAW.
Dalam sebuah riwayat, disebutkan bahwa Allah SWT telah menciptakan cahaya Nabi Muhammad, setelah itu diciptakan dengan segumpal tanah dan campuran air suci surga.
Kisah mengenai penciptaan Nabi Muhammad tertuang dalam sebuah karya karangan Ibnul Jauzi berjudul Al-Wafa bi Ahwal Al-Mushthafa.
Mengutip dari riwayat Ka'ab Al-Ahbar, mengisahkan cerita sebelum Jibril bertugas memberikan wahyu kepada Nabi Muhammad, dia diperintahkan Allah untuk membawa segenggam tanah berwarna putih.
Tidak hanya diberikan air surga, tanah itu sempat dicelupkan ke sungai-sungai yang menghiasi antara langit dan bumi.
Sebelum Nabi Adam lahir, bakal calon Nabi Muhammad lebih dulu dikenal oleh para malaikat.
Diceritakan bahwa saat Adam diciptakan bagian keningnya bercahaya, lantas menunjukkan bahwa itu adalah Nur Muhammad.
Allah sengaja membuat untuk pertanda akhir dari zaman Nabi dan Rasul.
Dikisahkan saat Adam diusir dari surga dan dipertemukan kembali dengan Hawa, disitulah titik temu kelahiran pertama kali di dunia.
Cahaya Muhammad yang awalnya berada di Adam lantas berpindah ke Hawa.
Akibat kemuliaan itu setiap Hawa melahirkan langsung 2 anak sekaligus.
Terdapat pengecualian ketika melahirkan Syits, hanya melahirkan 1 anak dan itu merupakan bentuk kemuliaan dari cahaya Muhammad.
Cahaya itu terus berpindah, hingga kesucian itu sampai di titik Nabi Muhammad dilahirkan.
Tepatnya 12 Rabiul Awal saat tahun Gajah.
Penciptaan Muhammad ikut diriwayatkan oleh Wahb bin Munabbih, cerita itu langsung dari Allah kepada Adam, berikut kisahnya.
Allah sempat menyebut bahwa Ka’bah merupakan miliknya, manusia yang ada di dunia hanyalah orang pilihan yang dapat berkunjung sebagai tamu di tanah suci.
Di Ka’bah meruoakan tempat perlindungan, penuh keberkahan dari langit hingga bumi.
Setiap hari Ka’bah tidak pernah sepi, banyak penduduk yang berbondong-bondong untuk hadir, meskipun kala itu dalam kondisi panas dan penuh perjuangan.
Mereka ke sana untuk beribadah, melafalkan nama Allah, serta terus mengeluarkan tangisan bahagia, bisa memenuhi panggilan sang Maha.
Orang yang bisa mengunjungi Ka’bah dengan niatan ibadah, tentu akan mendapatkan kemuliaan dari Allah.
Kemuliaan itu disebut akan diberikan kepada Muhammad sebagai penutup, serta pengikutnya pada zaman akhir.
Allah sangat senang jika umat Muhammad bisa menjalankan ibadah haji dengan niatan dan tulus karena ridho-Nya.
Memang Muhammad merupakan pintu gerbang, bisa menjadi penuntun, pelindung, serta tauladan yang baik untuk contoh menunaikan janji, mengajarkan cara untuk menghadap Tuhan mereka.
Disebutkan juga bahwa jika Nabi Muhammad tidak diciptakan, Alam semesta bahkan Adam tidak akan dibentuk.
Arsy dulu sempat bergetar dan kembali tenang setelah tertulis kalimat dahsyat yaitu “La ilala illallah Muhammad Rasulullah”.***